Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris akhirnya gerah sikap arogansi militan Houthi di Laut Merah. Pasalnya, pasukan Houthi terus melakukan teror pada pada kapal-kapal perdagangan yang melintas di sana. Padahal, kawan laut itu merupakan kawasan vital perdagangan dunia internasional.
Meskipun telah beberapa kali diperingati oleh Negara Adidaya, Amerika Serikat, namun kelompok untuk tidak menggubris dan bahkan mengancam balik Amerika.
Alhasil, setelah peringatan tidak diindahkan, Amerika serikat bersama sekutu, termasuk, Bahrai memilih menyerang langsung markas Hothi di Yaman. Lalu siapa kira-kira pemenangannya?
Dalam perang pada umumnya tidak ada yang menang. Sebab, biaya perang saja bisa menelan hingga triliun Rp per hati. Namun, kalau kemenangan dalam hasil akhir hasilnya kemungkinan besar Amerika dan Inggris adalah pemenangnya.
Bukan hanya kedua Negara itu memiliki peralatan tempur yang canggih, namun kedua Negara itu juga didukung oleh Negara Barat lain seperti; Jerman, Australia, Pranci dan negara-negara lain yang merasa terganggu aksi Houthi itu.
Meskipun, sudah tau kalah, Houthi tetap bersikukuh akan terus melawan Amerika dan Inggris. Tapi, percaya lah, Hotuhi bakal babak belur dan semoga Laut merah kembali berfungsi.