Bagaimana rasanya mencintai suami orang? Kita perlu tahu dulu bahwa cinta bisa saja timbul tanpa kita menyadarinya.
Salah satu teman saya bercerita tentang hubungan terlarang yang saat ini ia jalani bersama suami orang, lebih tepatnya mereka sama-sama punya pasangan.
Tapi yang lebih parahnya adalah susah untuk saling melepas satu sama lain, kita sebut saja namanya Sintia begitulah yang sedang di alaminya.
Ia bercerita sambil curhat dengan tujuan ingin temukan solusi agar hubungan terlarangnya itu berakhir sebelum ketahuan sama keluarga.
Dalam hati saya ketawa sendiri kok bisa ya dia terjebak dalam hubungan terlarang itu.
Tapi ya namanya juga cinta mati dari mata turun ke hati begitulah kira-kira.
Dari kisah tersebut saya ingin menyarankan agar lebih baik menghindari karena mencintai suami orang itu risikonya tinggi ibaratnya mencari penyakit sendiri.
Tahukah kamu kenapa hubungan itu bisa muncul biasanya di sebabkan oleh:
1. Faktor ekonomi karena kurangnya uang belanja yang di kasi suami ke istri.
2.Karena kurangnya perhatian atau kasih sayang.
3.Karena bosan sama pasangan dan ingin mencari suasana baru.
4. Karena iseng-iseng bukan karena bosan tapi hanya mencoba-coba saja.
5.Karena masalah dalam keluarga yang tiada hentinya.
6. Karena ingin punya simpanan lebih tepatnya orang ketiga.
7. Tidak di hargai oleh pasangan atau kurang di prioritaskan.
Menurut pengalamannya si Sintia, mencintai suami orang seperti sedang berada dalam peperangan, yaitu antara hidup dan mati.
Cinta dan kasih sayang itu semakin lama semakin dalam meskipun jarang ketemu dan jarang komunikasi tapi dia sangat bahagia dan nyaman.
Bisa di bilang suami orang itu selalu menjadi pengobat luka di saat hatinya sedang tersakiti dan suami orang itu katanya selalu kasih uang belanja tanpa dia minta.
Dari situlah dia merasakan cinta dan kasih sayang yang seolah-olah cinta sesungguhnya.
Makanya dia susah untuk melupakan dan meninggalkan suami orang karena sudah terlanjur cinta dan nyaman.
Semoga yang mencintai suami orang bukan kamu atau kamu yang lagi baca.
Sekian dan terima kasih.