CINTA ITU ANEH.... Part 1


Aku terkejut dan dengan refleks menjerit ketika kurasakan jarum sudah menembus kulit ibu jariku. Perlahan aku mengusap ibu jari tanganku, ketika darah masih juga keluar aku mendekatkan mulutku dan menghisapnya supaya darah bisa berhenti mengalir. Setelah sejenak sibuk dengan ibu jariku yang terluka oleh jarum sulamku, aku bergegas berlari ke arah dimana ibuku menjerit histeris, disusul dengan bunyi ledakan yang sangat dahsyat. Suara jeritan ibu dan ledakan itulah penyebab kecelakaan ringan yang menimpaku.

“Ada apa Bu?” tanyaku penasaran setelah sampai di tempat ibu dan ayah berdiri, di dekat pematang sawah tak jauh dari rumah kami.

“Ada pesawat meledak.” Ibu terlihat gemerar dan takut.

“Jadi yang meledak tadi pesawat ya bu.” Ibu menganguk mengiyakan

Aku memandangin kobaran api yang begitu besar yang tak jauh di depan kami .Kobaran api itu menjadikan desaku seketika menjadi terang-benerang di tengah gelap gulita malam itu.

"Subhanallah....,Maha kuasa Engkau ya Allah, engkaulah yang maha berkehendak.Jika ada korban terimlah mereka disisi mu,ampunilah mereka semasa hidup.”

Aku diam terpaku dan penasaran degan apa yang barusan terjadi. Ayah tiba-tiba menepuk pundak ku dan berkata kepadaku.

”Api sudah padam ayah mau melihat lebih dekat sambil kita menungu tim sar datang.”

“Aku ikut yah.” Seruku dengan antusias.

"Ayo!” Ayah meminta senter kepada ibu lalu kami pun berjalan mendekati api yang mulai meredup. Disaat bersamaan beberapa orang desa kami datang juga untuk melihat lebih dekat pesawat yang terbakar itu.

Ketika orang-orang begitu sibuk mendekati puing pesawat yang terbakar itu, aku malah berjalan menjauh ke sisi lain yang tidak banyak orang berkumpul. Entah mengapa aku memiliki dorongan yang kuat untuk berjalan ke tempat itu. Aku terkejut dan hampir menjerit ketika kakiku terantuk sebuah benda yang sepertinya adalah tubuh manusia. Aku merasa takut sekaligus penasaran hingga sejurus kemudian kuarahkan senter kearah tepat di ujung kakiku dimana tubuh itu tergeletak. Aku terkejut ketika cahaya senter itu tepat mengenai sebuah wajah orang yang sedang tergeletak di bawah kakiku.
               
“Kok wajah ini  seperti tidak asing bagiku?” aku menundukkan tubuhku mencoba mengamati wajah itu lebih lama dan benar saja.wajah itu aku kenal.Aku jongkok dan mendekatkan tanganku kedada orang itu,aku pikir orang itu masih hidup dengan segera ku panggil ayah

“Fania...kamu dimana nak?" seru ayah ku dari kejauhan.

“Ayah aku disini .” sambil aku gerak-gerakkan senter kekanan dan ke kiri supaya ayah melihatku.

“Ada orang pingsan disini.Mungkin salah satu korban.” Aku setengah berteriak ketika ayah mulai mendekatiku.
               
“Bagaimana kondisinya?” Ayah duduk disampingku dan mengarahkan senternya ke muka korban itu.
                
“Gak tau yah, Ayah tunggu ya, biar aku kasih tau mereka.” Aku berdiri dan bergegas mau pergi ketika tiba-tiba sebuah tangan memegang kakiku erat.
               
“Dia sadar..” Ayah hampir memekik.
                
Aku mengurungkan niat untuk pergi dan kembali duduk mengamati korban itu. Sementara orang itu bergumam lirih yang kami tidak bisa dengar.
                
“Apa dia bilang..?” Kata Ayah penasaran.
                
Aku mendekatkan telingaku kepada orang tersebut dan mencoba mendengarkan apa yang dia bilang.
                
“Tolong aku.. Tolong sembunyikan aku, jangan kasitau me...” Belum sempat orang itu melanjutkan perkataannya, dia kembali pingsan.
Bersambung...

Jonny Richards

Templateify is a site where you find unique and professional blogger templates, Improve your blog now for free.

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post

Terkini