Masih ingat Aundrey Yu Jia Hui? Ya. Dia adalah seorang anak jenius kelahiran Surabaya 31 tahun silam. Sangking jeniusnya, Yu dimasa kecil hingga remaja sempat dikucilkan dan pernah dibawa ke dokter psykology beberapa kali oleh sang ibu lantaran dinilai tidak normal.
Berdasarkan data statistik, jumlah penduduk Indonesia mencapai 260 juta jiwa. Dari jumlah ini tentu terdapat berbagai tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Diantara 260 juta itu pasti ada IQ -nya yang sama persis macam otak udang. Dan pastinya ada juga kecerdasan yang mungkin bahkan melebihi Albert Einstein.
Sayangnya, di Indonesia yang pintar justru sangat jarang mendapat penghargaan. Atau bisa dikatakan, jangankan penghargaan. Pujian mungkin akan sulit mendapat.
Alih-alih mendapatkan pujian, tidak jarang mereka yang memiliki pola pikir beda justru dianggap gila. Dan hal ini membuat mereka harus hidup menjauh dari lingkungan masyarakat ramai.
Hal ini dirasakan oleh pemilik Istana Sampah, Badon warga Desa Pengudang, Bintan - Propinsi Kepulauan Riau.
Sekilas memang pak Badon itu terlihat aneh karena hobbinya mengumpulkan barang rongsokan di tempat-tempat pembuangan sampah hingga sampah-sampah di laut. Dan hal ini yang membuat warga sekitarnya menganggap beliau 'Gila'.
Penasaran mendengar cerita yang kami peroleh, kami dari Chanel Youtube 'Ngopi-Ngobrol' mendatangi lokasi pak Badon.
Dengan bermodalkan GPRS, dari arah Kejari Bintan di Batu 16 Bintan menuju Uban, kami memberanikan diri mendatangi rumah pak Badon di Pengudang. Untuk sampai dilokasi kami membutuhkan sekitar 30 menit.
Memasuki istana sampah yang menurut warga setempat memiliki aroma mistis yang tinggi gampang-gampang susah. Sebab, jalan menuju rumah pak Badon itu harus melalui hutan dengan jalan setapak sekitar 500 meter jalan umum. Namun agar tidak nyasar, kami selalu bertanya ke warga.
"Oh, rumah dari sampah itu ya? Tuh, jalan masuknya," ujar salah satu warga dengan sedikit ketawa karena menurut mereka pemilik istana yang berukuran sekitar 600 m2 itu kurang waras.
Tiba di Istana Sampah yang dimaksud sempat membuat bulu kuduk merinding. Pasalnya, sekilas terlihat rumah itu semacam istana yang telah lama runtuh.
Mencoba memberanikan diri memanggil nama pak Badon. Namun tidak ada jawaban.
"Mungkin dia ada di dalam rumah tapi tidak mau keluar. Atau memang sendang keluar mengumpulkan sampah," ujar salah Wartawan yang pernah mewancarai Badon saat di hubungi via telpon.
Meskipun dipenuhi dengan ketakutan karena terlihat angker, kami memberanikan diri memasuki halaman pak Badon.
Di pintu gerbang terdapat tulisan 'selamat datang di jendela dunia'.
Tulisan itu seakan mengusir rasa takut dalam diri ini. Karena saya yakin, pak Badon bukan lah orang gila. Melainkan orang yang memiliki tingkat kreatifitas tingkat tinggi.
Disetiap sudut pandang, selalu memilik tulisan dan khas tersendiri.
Akar dan cabang pohon yang entah dikumpulkan dari mana beliau kumpulkan tertata rapi di halaman istana. Kemudian di samping pintu gerbang ada rumah yang hampir roboh.
Karena ada tulisan 'dilarang masuk. butuh keahlian khusus' kami tidak memberanikan diri masuk.
Meskipun kondisi rumah itu hampir roboh, namun kreator istana sampah di tengah hutan itu bisa naik hingga ke atap rumah yang tingginya mencapai sekitar 16 meter. Hal ini terlihat, dari atap rumah ada sebuah papan ukuran 3x4 terhubung dengan pujuk kelapa. Disana ada tulisan "rumah Paris Rp 13.000'.
"Amazing" hanya itu kata-kata yang keluar dari mulut saya tiap melihat betapa sudut ukiran kayu dan barang rongsongkan yang telah dijadikan hasil karya seni oleh pak Badon.
Selain itu, di halaman istana terlihat beberapa sungai buatan yang begitu cantik.
Dan bagi anda yang ingin menyaksikan kelanjutnya. Silahkan tonton Video berikut.
https://www.youtube.com/watch?v=Fx-VqHxBeP0