Sekolah Di Rusia Diserang, Media Setempat Salahkan Internet dan Budaya Eropa


Menggunakan bom molotov untuk membakar gedung, tiga penyerang menyerbu sebuah sekolah di kota Ulan-Ude, Siberia, jelang akhir pekan ini. Satu di antara mereka membawa kapak.

"Akibat serangan itu, sedikitnya 20 orang tewas dan puluhan lainnya menderita luka-luka," tulis salah satu media lokal.

Televisi Rusia telah menyiarkan gambar-gambar mengejutkan dari amukan itu, sebagian besar direkam oleh mahasiswa perguruan tinggi yang mencoba melarikan diri dari orang yang dicurigai sebagai seorang pria bersenjata, bernama Vladislav Roslyakov yang berusia 18 tahun, saat ia menguntit koridor-koridor yang menembak teman-teman sekelasnya.

Akibat dari serangan ini, beberapa media menyalahkan budaya Barat yang dianggap terlu bebas. Sementara itu Presiden Rusia telah mengarungi perdebatan, menyalahkan globalisasi dan internet atas tragedi itu. Salah satunya adanya pahlawan palsu yang berjuang untuk dirinya sendiri.

"Semuanya dimulai dengan peristiwa tragis di Amerika Serikat, di sekolah-sekolah Amerika Serikat," kata Vladimir Putin kepada forum diskusi Valdai di Sochi di Rusia selatan.

"Orang-orang muda dengan pikiran yang tidak stabil menciptakan semacam pahlawan palsu untuk diri mereka sendiri," tambah Putin.

Serangan sekolah di Rusia relatif jarang, meskipun negara itu menderita pembantaian sekolah terkenal di Beslan pada tahun 2004, di mana lebih dari 300 orang tewas, termasuk 186 anak-anak.
Tetapi kekhawatiran tentang budaya barat dan nilai-nilai liberal yang mengarah ke kekerasan tampaknya mendapatkan traksi.

"Kita harus memahami bahwa ketinggian kebebasan ini dapat menyebabkan kekacauan," kata Mikheyev di televisi negara.

"Kebebasan dalam manifestasinya mutlak adalah kekacauan dan kehancuran," tambahnya. (*)
Jonny Richards

Templateify is a site where you find unique and professional blogger templates, Improve your blog now for free.

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post

Terkini