Jika boleh jujur, dan memang harus jujur. Awalnya, saya sangat mengidolakan President Joko Widodo alias Jokowi. Sebab, menurut saya beliau memang baik karena selalu memaafkan orang yang menghinanya. Dan lagi, menurut saya beliau bisa konsisten.
Kemudian, beliau memilih Pak Ketua MUI Maaruf? Huft !
Jujur lagi nih, gua bukannya tak senang sama pak ketua, Ma'aruf. Tapi terus terang beberapa pernyataan beliau nurut saya dan memang diakui media terkenal kontrovesial. Ok, deal. Saya hargai hal itu karena pada dasarnya memang, Tuhan tidak menyamakan presepsi manusia. Alassan Tuhan kenapa demikian, hanya Tuhan atau Allah semata yang tau.
Jadi saya atau orang yang sependapat dengan saya tidak bisa memaksa beliau nurut kita-kita. Karena jika dilihat dari umur, beliau pastinya lebih banyak makan asam-garam dibanding kita.
Saya yakin beliau mengharamkan ucapan natal hingga fatwa Ahok karena memang beliau memiliki keyakinan atas tindakannya sendiri.
Apalagi pak Jokowi?! Saya juga yakin beliau punya alasan tepat kenapa harus memilih beliau. So, positive thinking aja dah.
Kemudian, saya melirik pak Prabowo sang mantan Jenderal, mantan panglima kita. Saya bukannya tidak suka pribadi beliau. Karena sebagai lelaki, saya suka sosok beliau yang tegas. Tapi saya sedikit kecewa aja karena jangankan "komitmen" menghukum mati koruptor, melarang caleg mantan napi untuk ngikut nyaleg pun nggak.
Belum lagi memilih Sandi! (Untuk pak Sandi mohon maaf) Mulai dari DP 0 persen dengan cicilan...😄dan kali item yang sempat mantap viralnya,😍
Ok dah, daripada ngarol-ngidul mending to point dah.
Jadi nurut saya gini..No bodies prefect alias tiada gading yang tak retak alias tak satupun sempurna jadi saya pesan gini "Pahit jangan langsung di muntah, sapa tau obat. Manis jangan langsung ditelan, sapa tau sianida"
Baik Jokowi-Ma'aruf atau Prabowo-Sandi masing-masing kalau nurut ane punya kelebihan, keunggulan dan kelemahan sendiri. So, pahitnya (kelemahan/kejelekan) mereka jangan langsung dimuntah. Sapa tau itu adalah obat yang membawa Indonesia keluar dari Krisis.
Dan... Manisnya (kebaikan/kelebihan) mereka jangan lah langsung ditelan. Karena nikmatnya kopi seseorang bisa meninggal dunia.
Maksudnya, tak perlu sangatlah kita mengumbar kejelekan para Capres-Cawapres. Dan tak usa juga terlalu menganggungkan kelebihan mereka.
Tapi mari lah kita secara bersama-sama berdoa untuk keduanya agar yang memang benar-benar terpilih adalah yang terbaik untuk bangsa dan negara kita tercinta ini. Amin.
Sekian, dan selamat Ngopi dan Ngobrol.