Pendahuluan
Saya
sangat berterimakasih dan bersyukur pada Wikipedia atas postingan Gangguan Bipolar. Sebab, postingan ini
telah membantu saya secara perlahan-lahan untuk pulih dari gangguan penyakit
ini. Postingan itu telah menyelamatkan masa depan dan bahkan nyawa saya sendiri.
Tanpa
malu saya mengakui bahwa saya seorang insan yang debesarkan dan dibentuk oleh
bipolar. Saya merupakan pria yang memiliki dua kepribadian yang bertolak belakang
ibarat malaikat dan setan. Seringkali saat kedua kepribadian tersebut muncul
secara bersamaan pada waktu dan tempat yang sama membuat jiwa saya berontak.
Rasa marah yang tidak terkontrol, penyesalan yang luar biasa, menangis tanpa
alasan, ingin bunuh diri atau membunuh orang, itu lah yang ingin saya perbuat
saat kedua pribadi malaikat dan setan muncul secara bersamaan.
Meskipun
masih belum sembuh total dari gangguan bipolar, namun saya terus berusaha dan
berjuang menyembuhkan gangguan ini. Saya menyadari, gangguan ini telah
menghancurkan berbagai hal yang harus dipelihara dan dijaga. Karena gangguan
ini telah memaksa saya memukuli istri, anak, teman saya hingga pingsan. Gangguan
ini telah menghancurkan karir dan persahabatan saya. Gangguan ini juga telah
memaksa melakukan berbagai hal yang secara manusia pantang untuk dilakukan
(maaf beberap hal tidak bisa saya ucapkan).
Sekitar
tujuh bulan lalu saya membaca artikel tentang gangguan ini di Wikipedia dan saat itu lah saya perlahan
mencari obat untuk mengusir penyakit ini dari saya. Saya tidak pernah pergi
berobat ke ahli jiwa, tapi saya sering berkonsultasi dengan diri saya pada
malam hari saat semua orang tidur.
Dulunya,
perubahan saya ibarat gelembung air panas saat mendidih. Sebahagia apapun saya pada
waktu tertentu, tidak akan menjamin detik berikut saya masih bahagia. Tidak,
bisa saja pada detik berikutnya yang ada dalam jiwa ingin membunuh atau
mengahncurkan sesuatu. Tapi sekarang, perlahan perubahan itu saya mulai bisa
mengontrolnya. Saya menyadari, bahwa apapun dan bagaimanapun situasi yang
dihadapi selalu ada baik buruknya. Sehingga saya tidak mudah berubah dan
bertindak.
Perjuangan
saya melawan gangguan bipolar yang telah membesarkan dan membentuk saya tidak
lah mudah. Dengan selalu berfikir positif dan kekuatan do’a lah maka secara perlahan bipolar dalam
diri saya jarang sekali muncul hingga saat ini.
****
Kata
pepatah, lebih baik menghindari daripada mengobati. Saya mengalami begitu
susahnya melawan bipolar yang telah mengalir dalam jiwa dan kepribadian saya. Karena
itu, saya ingin mengajak kita semua untuk mencegah gangguan ini tidak sampai menjangkiti anak-anak disekitar kita.
Sebelum kita
masuk pada cara mencegahnya, berikut penjelasan tentang ‘Gangguan Bipolar’.
Gangguan Bipolar adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai
dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrim berupa mania dan
depresi, karena itu istilah medis sebelumnya disebut dengan manic depressive. Suasana
hati penderitanya dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub
(bipolar) yang berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi)
yang berlebihan tanpa pola atau waktu yang pasti.
Sementara
bahaya seorang pengidap gangguan bipolar bisa merasa sangat antusias dan
bersemangat (mania). Saat suasana hatinya berubah buruk, ia bisa sangat
depresi, pesimis, putus asa, bahkan sampai mempunyai keinginan untuk bunuh diri.
Tanda dan gejala umum gangguan bipolar
dan penyebabnya.
^ Gembira
berlebihan.
Karena
hatinya dulunya terdapat kepahitan. Sehingga ingin melepaskan semuanya melalui
kebahagiaan.
^ Mudah
tersinggung sehingga mudah marah.
Masalalu
buruk akan membuatnya sangat sensitive. Punya rasa dendam.
^ Merasa
dirinya sangat penting.
Karena
jarang mendapat pujian. Ingin mendapat pengakuan.
^ Merasa
kaya atau memiliki kemampuan lebih dibanding orang lain.
Karena
jarang mendapat pujian. Ingin mendapat pengakuan. Akhirnya kebiasaan membentuk
dirinya memiliki hyper confidence.
^ Penuh
ide dan semangat baru.
Sebenarnya
hal ini bagus, tapi penyebabnya karena kebiasaanya mencari pengakuan dari orang
lain. sehingga hal-hal yang tidak dilakukan orang normalpun dia lakukan.
^ Cepat
berpindah dari satu ide ke ide lainnya.
Ini
masih factor ingin mendapat pengakuan lebih banyak. Sehingga jika dia berpikir
ide lama tidak dapat pujian, dia akan mencari ide lainnya.(ini bagus tapi perlu
dikontrol)
^ Mendengar
suara yang orang lain tak dapat mendengarnya.
Nah
kalau ini, saya tidak paham karena saya tidak alami.
^ Nafsu
seksual meningkat.
Seorang
bipolar merupakan penghayal yang luar biasa. Mereka biasanya menghayal yang
indah-indah (termasuk sex) sehingga nafsunya mudah naik.
^ Menyusun
rencana yang tidak masuk akal.
Biasanya
bipolar suffer sering mendapat tekanan batin. Sehingga baginya semua hal
normal.
^ Sangat
aktif dan bergerak sangat cepat.
Ini
terjadi karena otak bipolar suffer tidak pernah berhenti berpikir. Sehingga didalam
otaknya terdapat banyak list yang menurutnya harusnya dikerjakan.
^ Berbicara
sangat cepat sehingga sukar dimengerti apa yang dibicarakan.
Mereka
takut orang lain tidak cepat-cepat meninggalkan mereka. sehingga bagi mereka
berbicara cepat akan membua pendengar mengetahui semua yang ingin mereka
sampaikan.
^ Menghambur-hamburkan
uang.
Biasanya
bipolar suffer mudah mendapat uang, dan mereka mengahmburkan karena mereka
tidak takut menderita (pikir mereka demikian. Padahal tidak)
^ Membuat
keputusan aneh dan tiba-tiba, namun cenderung membahayakan.
Bipolar
terbentuk melalui tekanan dan dihantui ketakutan. Sehingga mereka terus bepikir
agar dapat keluar dari tekanan orang lain.
^ Merasa
sangat mengenal orang lain.
Hal
ini terjadi karena mereka kurangnya cinta dan kasih sayang didapat membuat
mereka selalu ingin bergaul.
^ Mudah
melempar kritik terhadap orang lain.
Bipolar
suffer juga dibentuk dan dibesar penuh dengan kritikan. Sehingga mereka menjadi
pengkritik yang baik.
^ Sukar
menahan diri dalam perilaku sehari-hari.
Ini
merupakan sifat yang sulit di hindari karena dalam dirinya memiliki banyak
kepribadian. Sehingga begitu semua kepribidian muncul, mereka rentan terhadap
masalah.
^ Sulit
tidur.
Susah
mengehentikan berhayal.
^ Merasa
sangat bersemangat, seakan-akan satu hari tidak cukup 24 jam.
Ini
terjadi karena mereka selalu dan hanya melakukan hal-hal yang disukai.
Berdasarkan
dari tanda dan gejalanya, sebenarnya penyakit ini mudah untuk dihindari. Sebab,
pada intinya, penyakit ini saya yakini bukan penyakit turunan. Tapi
meskipun demikian, penyakit ini sangat mudah tersebar.
Penyebab
adanya gangguan bipolar disebabkan oleh kurangnya atau tidak tercapainya
kebutuhan emosional seseorang. Sehingga alam bawah sadar orang tersebut
menyuruhnya melakukan berbagai hal (yang aneh sekalipun) untuk memenuhi makanan
emosionalnya. Namun, karena tidak ada yang membibingnya cara-cara yang harus
ditempuh, akhirnya semua yang dilakukan terkesan salah dan akibatnya terjadi
gejola emosional yang semakin menjadi-jadi (parah).
Untuk
menjelaskan atau bahkan memahami hal ini memang sulit. Tapi memang, begitulah
adanya. Sebagai contoh, anak kecil bisa nakal karena ingin mencari perhatian. Dan
bagi orang tua yang tidak memahami hal ini, masa depan anak tersebut saya
pastikan akan mengalami bipolar.
Disini
lah anak butuh peran kita untuk memahami mereka. Jika mereka melakukan hal yang
salah, tidak perlu ditegur apalagi dimarahi secara berlebihan. Tapi yang harus
dilakukan adalah, berikan pujian dan bimbingan apa yang harus dilakukan supaya
mendapat pujian atau disayang oleh orang lain.
Manusia
butuh perhatian, cinta, pujian, didengarkan, kasih sayang dan lain sebagainya
sebagai makanan / kebutuhan emosionalnya (emosinal needs). Bagi yang tidak
mendapatkan emosional needs akan merasa hina, dikucilkan, dan lain sebagianya. Akibatnya,
merasa terktekan, mudah marah dan mudah senang karena jiwanya ibarat katak
dalam tempurung.
Sementara
kenapa penderita (sufferer) merasa penting dan lebih dari orang lain. Hal ini
sebenarnya disebabkan karena selama hidupnya merasa tidak ada yang dapat
dipercaya. Alam bawah sadar si penderita berusaha menuntut dirinya melebihi
orang lain. Karena apa yang ada dibenaknya adalah ‘bagaiamana mendapat
pengakuan, dihargai, dicintai, dll’.
Pendorong utama seseorang memasuki bipolar tidak lain karena tidak mendapatkan
haknya sebagai anak yang harusnya mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua. Misalnya,
akibat kedua orang tua cerai mengharuskan anak tidak dapat kasih sayang dari
salah satu orangtua seperti kasus artis Marshanda misalnya.
Saya
tidak melarang pasangan untuk bercerai, namun jika bisa diusahakan sebaiknya jangan cerai. Perceraian
akan mengakibatkan anak kehilangan haknya (kasih dan kebersamaan) dari salah
satu orang tua yang ditinggal. Jika
pasangan yang merawat anakpun memutuskan menikah, maka ingat ‘seburuk-buruknya
orang tua kandung adalah sebaik-baiknya orang lain’. Meskipun orang tua yang
cerai berjanji memberikan kasih sayang terhadap anak, percayalah akan berbeda. Dalam hal ini saya tidak ingin banyak
bicara, tapi saya persilahkan anda melihat masa depan anak yang orangtuanya “bercerai
dan tidak”.
Jadi
intinya, kurangnya kebutuhan emosional seseorang akan membuatnya secara perlahan
mengalami penyakit bipolar. Dan jika anda sayang sama masa depan anak anda,
anak Indonesia, maka tanggung jawab bersama untuk membimbing mereka yang sudah
terlanjur mengidap penyakit ini. Sementara bagi yang belum, mari bersama-sama menjauhkan
mereka dari penyakit ini.