Manusia selalu tidak pernah terlepas dari salah dan dosa. Tiap hari, tiap detik manusia selalu bisa jatuh dan jatuh lagi untuk berbuat salah dan dosa. Jika selama ini manusia selalu bisa berlindung dalam kata "manusiawi" atau kalimat "tidak ada yang sempurna" untuk membenarkan kesalahannya dan selalu mengkambinghitamkan iblis atau setan. Tahukah kita bahwa banyak dari kita juga sengaja atau tidak sengaja mengkambinghitamkan Allah.
Tentu banyak dari kita yang tidak akan berterima dengan pernyataan saya ini. Khususnya bagi kita yang merasa selalu beribadah kepadaNya, selalu mengerjakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Sangat tidak bisa diterima memang kalau manusia bisa mengkambinghitamkan Allah. Karena kita berfikir pastinya tidak ada yang akan berani melakukan itu kecuali jika manusia itu tidak berTuhan.
Percaya atau tidak dengan pernyataan saya ini, berterima atau tidak kita mengenai hal ini, saya akan uraikan alasan saya sebagai berikut:
Tentu banyak dari kita yang tidak akan berterima dengan pernyataan saya ini. Khususnya bagi kita yang merasa selalu beribadah kepadaNya, selalu mengerjakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Sangat tidak bisa diterima memang kalau manusia bisa mengkambinghitamkan Allah. Karena kita berfikir pastinya tidak ada yang akan berani melakukan itu kecuali jika manusia itu tidak berTuhan.
Percaya atau tidak dengan pernyataan saya ini, berterima atau tidak kita mengenai hal ini, saya akan uraikan alasan saya sebagai berikut:
- Jodoh ditangan Allah, benarkah?
- Kalau kita mau jujur pada diri kita sendiri, sebenarnya bukan Allah yang menentukan jodoh kita, tapi kita sendiri. Contohnya saja ketika seseorang wanita jatuh cinta pada seorang pria, meskipun banyak yang bilang bahwa pria itu tidak baik, bahkan sudah banyak bukti yang menunjukkan bahwa pria itu tidak baik tapi karena si wanita makin hari kian mencintai si pria, maka dia menganggap bahwa itu adalah jodohnya sehingga dia tetap juga menikah dengan pria pilihannya. Begitu beberapa tahun menjalani pernikahan sifat buruk si pria ini pun makin menjadi. Akhirnya karena tidak tahan mereka pun bercerai. Dan apa yang selalu keluar dari mulut orang yang bercerai? Mereka akan dengan bangganya bilang "Semua sudah kehendak Allah, kita manusia hanya bisa menjalani." Ini adalah bukti jika manusia suka mengkambinghitamkan Allah.
- Allah yang memberi penyakit, Allah juga yang memberi obatnya, benarkah?
- Saya setuju bahwa Allah akan selalu memberi obat kepada orang sakit yang memohon kesembuhan padaNya, tetapi dengan mengatakan bahwa Allah yang memberi penyakit itu salah satu bukti bahwa kita suka mengkambinghitamkan DIA.
- Tidak semua penyakit itu datangnya dari Allah, contohnya kalau orang mengkonsumsi mie instan terus-terusan, maka zat yang ada dalam bumbu mie akan bisa memicu kanker atau penyakit berbahaya lainnya. Apakah Allah yang memberi penyakit itu, tentunya tidak. Itu karena kebiasaan kita yang mengkonsumsi mie instan.
- Hidup dan mati ditangan Allah, benarkah?
- Saya setuju dan percaya, hidup dan mati di tangan Allah. Tapi harus diberi tanda kutip, hidup dan mati yang seperti apa. Allah yang menciptakan kita dengan penuh detail yang indah dan mulia tentunya tidak akan mau mengakhiri hidup kita dengan kerusakan. Nah bagaimana dengan kasus selfie yang berujung maut, bahkana tidak jarang dari mereka yang mati dengan mengenaskan hanya karena selfie, apakah itu takdir Allah. Saya sangat tidak setuju. Kalau ada yang bilang itu sudah takdir, tentunya harus dipertanyakan takdir dari siapa? Dan disini lagi-lagi kita lihat begitu gampangnya manusia mengkambinghitamkan Allah dengan mengatakan bahwa itu sudah takdirNya.
- Agama adalah hidayah dari Allah, benarkah?
- Ini hal terakhir yang akan saya ulas. Agama merupakan hal tereksis yang selalu menjadi perdebatan sampai sekarang. Setiap penganut agama manapun merasa benar dan agamanya lah yang paling sempurna di mata Tuhan. Maka ketika seorang akan keluar atau masuk dari agama satu ke agama lainnya. Maka yang akan keluar dari mulut kita adalah orang itu "sudah mendapat hidayah" atau "belum mendapat hidayah" atau "jauh dari hidayah" Allah. Lagi-lagi kita mengkambinghitamkan Allah.
- Jika kita merasa kita adalah makhluk yang paling mulia dan sempurna dari segala ciptaannya. Bahkan salah satu agama mengklaim bahwa kita diciptakan dalam rupa dan gambar Allah, betapa sangat istimewahnya kita. Karena begitu istimewahnya kita itulah maka Allah juga memberikan hak-hak yang istimewah. Salah satunya adalah hak untuk menentukan keyakinan iman percaya kita yang dalam aturan dunia dipatok dengan nama agama. Allah hanya memberi dua pilar iman percaya kita yaitu, yang pertama adalah mengasihi DIA dengan segenap hati dan akal pikiran kita dan yang kedua adalah mengasihi antar sesama manusia. Dan kita tau bahwasemua agama di dunia akan selalu memiliki dua pilar itu. Karena jika dua pilar itu tidak ada maka bisa dikatakan bahwa keyakinan itu sesat.
- Allah tidak memberi hidayah ataupun memaksa kita untuk memeluk satu agama, tetapi Allah membebaskan kita untuk mencari kebenaran yang paling hakiki mengenai DIA melalui semua sumber yang bisa kita gali di dunia ini.
Sebenarnya masih banyak lagi hal-hal yang bisa saya ulas disini tentang akibat kesombongan dan keegoisan kita yang pada akhirnya membuat kita mengkambinghitamkan Allah baik kita sadari atau kita tidak sadari. Tetapi pada ulasan kali ini saya rasa dari empat yang saya paparkan sudah cukup untuk memberi gambaran bahwa kita memang suka mengkambinghitamkan Allah,