Sejarah
1. Meganthropus Palaeojavanicus
Nama Meganthropus Palaeojavanicus memiliki arti manusia besar dari zaman batu jawa. Hal ini diawali dari ditemukannya fossil yang berupa tulang rahang dan gigi manusia di daerah Sangiran, tepatnya di tepi sungai Bengawansolo. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, tulang rahang yang ditemukan tersebut berasal dari masa 2 sampai 3 juta tahun yang lalu. Dari bentuknya itulah maka nama Meganthropus Palaeojavanicus ini disematkan. Berdasarkan rekam jejak, fosil ini merupakan fosil manusia purba tertua yang ditemukan di indonessia. Fosil ini ditemukan pada tahun 19372. Pithecanthropus Mojokertensis
Manusia purba jenis ini ditemukan di Mojokerto, Jawa Ttimur. Franz Widenrich, seorang ahli atanomi dari jermaan yang pertama kali menemukanya pada tahun 1936. kala itu fosil yang ia temukan diperkirakan meninggal ketika berusia enam tahun. lalu Van Koenigswald kembali menemukan fosil sejenis pada tahun 1939
3. Pithecanthropus Erectus
Ditemukan oleh Eugene Dubois di desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur pada lapisan plestosen tengah tahun 1890. diperkirakan manusia ini hidup pada 1-1,5 juta tahun yang lalu. Pithecathropus Erectus berjalan tegak dengan badan yang tegap dan memiliki alat pengunyah yang kuat. Volume otak jenis ini mencapai 900 cc. Hanya sedikit selisih dengan volume otak manusia modern yang mencapai 1000 cc4. Pithecanthropus soloensis
Pada tahun 1931, seorang ilmuwan juga berhasil menemukan tengkorak dan juga tulang kering yang mirip degan Pithecanthropus Erectus. Fosil ini ditemukan didaerah sekitar solo hingga sanggir, sehingga dinamakan Pithecanthropus soloesis.5.Homo soloensis
Fosil Homo Soloensis ditemukan hapir bersaman dengn ditemukannya Meganthropus Palaejavanicus. Tengkorak manusia ini memilikki volume otak yang lebih besar dibandingkan dengan manusia Pithencanthropus. Stuktur tengkorak ini tidak mirip kera sehingga dinamakan homo soloensis yang berati dari manusia solo.M.E.W