Pengorbanan bidak hingga perwira memang biasa dalam permainan ini untuk membuka peluang serangan hingga skak mat lawan.
Lalu apa hubungannya dengan meluluskan pelanggaran dengan permainan catur?
Ya, sudah sejak lama kita sering kali disuguhi berbagai alasan yang mengorbankan masyarakat. Misalnya, pembangunan sebuah resort atau reklamasi di kawasan Pantai atau pembangun Pabrik di kawasan Hutan lindung, dan lain sebagainya.
Alasan klasik yang biasa kita disuguhi adalah pengurangan pengangguran. Padahal masyarakat sendiri yang jadi tumbal karena tidak bisa mencari rejeki di laut atau pun rusaknya ekosistem alam di sekitar mereka.
Katanya demi membantu membantu investasi agar lancar sehingga perekonomian berkembang. Nyatanya, masyarakat hanya jadi penonton dan justru terpinggirkan.
Ada perkembangan ekonomi? Ya memang ada, tapi dikalangan pengusaha saja dan tentu oknum pejabat yang memiliki jasa meluluskan pelanggaran menjadi tidak masalah.
Sangat disayangkan memang, tapi itulah kenyataannya. Oknum-oknum yang dengan berbagai gelar dengan mudahnya menjadikan kita sebagai bidak-bidak caturnya.
Ia memanfaatkan kita untuk maju di bagian terdepan demi janji jadi "pahlawan". Padahal, kita tak lain sebagai umpan agar ia memenangkan permainan politik uang.
Semoga masyarakat kita semakin cerdas, sehingga tercipta juga para pejabat yang berkualitas.