Karena dampak yang ditimbulkan itulah, seringkali orang harus melakukan serangkaian tindakan dan pemikiran untuk bisa sampai pada kesimpulan yang menghasilkan keputusan. Ada juga orang yang tidak terlalu mau bersusah memikir dan menimbang, dan memutuskan segala sesuatunya dengan terburu-buru yang biasanya hasilnya akan kurang baik bahkan mengecewakan.
Nah, supaya kita bisa memutuskan sesuatu dengan baik dan hasilnya juga tidak mengecewakan, maka kita bisa memakai "ABCDE" dalam setiap akan mengambil keputusan. Teman-teman pasti penasaran apa sih ABCDE itu...yuk intip penjabarannya berikut.
A : Adversity
Adversity bisa diartikan masalah, kesukaran, kesulitan atau kemalangan.
Biasanya berkaitan dengan situasi atau kondisi yang sedang dialami atau dihadapi.
Ini adalah tahap yang paling penting dalam proses pengambilan keputusan.
Untuk bisa mengambil keputusan dengan tepat maka kita harus tahu masalah atau kesukaran
yang sedang kita alami
Misalnya : Si A memiliki masalah susah tidur
B : Belief
Belief bisa diartikan keyakinan, kepercayaan atau perasaan yang kuat dan pasti pada sesuatu.
Belief menjadi acuan seseorang untuk dapat memutuskan.
Misalnya : Si A merasa bahwa ia susah tidur karena menjelang waktu tidur dia masih bekerja
Atau si A yakin kalau dia berhenti bekerja 2 jam sebelum jam tidur, maka dia tidak
akan mengalami susah tidur
C : Consequences
Consequences bisa diartikan akibat, hasil atau konsekuensi dari apa yang telah diputuskan
Misalanya : Si A memutuskan untuk tidak bekerja 2 jam sebelum waktu tidur, akibatnya dia
tidak menyelesaikan pekerjaannya atau dia harus menyelesaikan pekerjaannya
di hari berikutnya.
D : Dispute
Dispute bisa diartikan pertentangan, conflik atau perbantahan yang timbul antara masalah dan
penyelesaian yang akan diambil.
Misalnya : Jika si A tetap bekerja sampai merasa mengantuk, akibatnya dia bisa langsung tidur,
atau dia akan mengalami kesulitan tidur sehingga akibatnya dia akan mengalami
masalah kesehatan, kinerja yang cenderung menurun, tetapi pekerjaan bisa disiapkan
hari itu juga.
Dan jika si A memutuskan untuk berhenti mengerjakan pekerjaannya 2 jam sebelum
jam tidurnya, maka dia harus menyelesaikan pekerjaannya hari berikutnya, tetapi dia
bisa tidur tepat waktu dan bangun dalam keadaan bugar. Staminanya akan lebih baik
sehingga kinerjanya juga akan menjadi lebih baik
E : Energize
Energize bisa diartikan memberi tenaga, membangkitkan, atau mendorong.
Agar keputusan yang diambil bisa terlaksana sesuai dengan yang sudah direncanakan dan
menghasilkan dampak yang baik dan tidak mengecewakan, maka kita perlu energize nya.
Energize itu bisa berupa komitmen, kedisiplinan, keteguhan, dan pengendalian diri.
Misalnya : Jika si A sudah memutuskan untuk tidur tepat waktu agar dia tidak mengalami
insomnia, maka dia harus komitmen pada dirinya, selalu disiplin, berhenti bekerja 2
jam sebelum waktu tidur. Seumpama di jam tidurnya ada acara TV yang bagus, maka
si A harus bisa mengendalikan diri untuk tidak menonton dan tidur tepat waktu.