Sebelum berangkat ke Batam untuk melakukan liputan ke Daerah Sumtra dan Jawa, saya bersama teman, Habibie sempatkan duduk ngopi sambil menunggu kedatangan angkot di sebuah kedai.
Tak lama seorang pengusaha (demi privasi saya tidak menyebut namanya) datang menghampiri kami. Mulai dari masalah politik hingga prospek usaha kedepan tak luput kami bincangkan.
Sebagai seorang wartawan, selama dua jam lebih saya lebih banyak bertanya dan mendegar paparan beliau.
Hal yang membuat saya tertarik adalah masalah prospek bisnis saat ini yang menurutnya kurang bagus. Karena pernyataan dia menjurus pada ketidak sukaan terhadap lembaga KPK yang sedang genjot membasmi para koruptor.
Bahkan, untuk mesukseskan pembasmian korupsi di tanah air katanya 'polisi' juga turut dilibatkan sebagai bagian dari tim berantas korupsi melalui saber pungli.
Yang disorot bukan hanya korupsi skla besar, tapi juga korupsi dengan skala kecil. Ia sempat mencontohkan salah satu kasus tahun 2018 lalu saat salah satu oknum pegawai kecamatan di Binta Timur tercyduk tim saber pungli hanya dengan Rp 300 ribu yang diterima dari warga.
Menurutnya, dengan kondisi seperti ini membuat para pegawai takut korupsi. Padahal menurutnya, uang korupsi yang didapat oleh para koruptor itu tidak mungkin disimpan oleh pelaku. Sehingga perputaran uang terus berjalan setiap harinya.
"Warung kopi bakal penuh. Restoran besar hingga hotel bakal terisi sehingga karyawan banyak duit dan berputar lagi ke masyarakat" paparnya meyakinkan.
Gencarnya KPK baru-baru ini memang membuat semua pihak merasa ibarat dikejar oleh hantu. Tidak hanya di kalangan ASN, aparat TNI - Polri juga demikian. Bahkan para pengusaha juga merasa berada di posisi kurang nyaman. Karena jika dulu semua surat-surat bisa diurus dengan beberapa lembar uang atau amplop berisi uang semua beres.
Sementara di zaman sekarang ceritanya beda, jika menyalahi aturan tata ruang wilayah maka tidak ada lagi solusi selain tidak memberikan izin. Jika usaha ilegal, misalnya : minuman keras dan tidak sesuai dengan peraturan daerah setempat, maka solusi bukan lagi uang. Tapi tutup.
Hal ini menurutnya yang membuat ekonomi di Indonesia sepanjang tahun 2018 - 2019 mengalami keterpurukan.
"Jangankan bermain kata-kata untuk memuluskan izin-izin usaha yang melanggar aturan, bermain mata saja pun tidak".
Masih menurutnya, sekali bermain mata mungkin oke. Tapi bermain mata untuk periode berikutnya bisa kena semprot KPK atau Saber Pungli.
Gencarnya pemerintah saat ini membasmi korupsi telah memberikan efek buruk sementara terhadap dunia usaha. Butuh beberapa tahun kedepan memulihkan keadaan ini.
Secara pribadi ia tidak menyudutkan KPK atas tindakanya yang terbilang heroik dalam membasmi korupsi. Namun menurutnya perlu sebuah gebrakan baru agar Indonesia bisa bangkit kembali.
Gebrakan itu menurutnya adalah memberi izin untuk bisnis prostitusi dan judi. Sebab menurutnya, usaha ini termasuk sangat menggiurkan tidak hanya di tanah air tapi bahkan luar negeri. "Banyak orang asing ingin datang ke Indonesia sekedar mencari sex dan berjudi," katanya bak memberikan training.
Bukan tanpa alasan, ia menjelaskan prostitusi ini menurutnya bisa menurunkan angka percabulan anak di bawah umur. Sebab, hukuman persetubuhan dengan anak dibawah umur masih banyak karena belum adanya saluran biologis mereka.
Saya tidak menjawab satu pun pernyataannya. Tapi dalam hati saya berpikir.
Disini saya tidak menyinggung masalah kepercayaan manapun. Saya hanya konsen pada pokok masalahnya adalah ekonomi.
Di Indonesia kita lihat sendiri banyak keluarga yang serba kekurangan. Ingin memasukan anaknya kesekolah tapi terkendala biaya kuliah.
Dan masah ini akan kita bahas pada acara ngopi ngobrol selanjutnya.
Artikel ini hanya merupakan opini dari yang didapat di lapangan. Untuk mengkofirmasi kebenaranya adalah ada di pihak-pihak terkait yang disebut dalam artikel ini.
Oleh....
Setianus Zai
Wartawa media online Centralbatam.co.id
Tak lama seorang pengusaha (demi privasi saya tidak menyebut namanya) datang menghampiri kami. Mulai dari masalah politik hingga prospek usaha kedepan tak luput kami bincangkan.
Sebagai seorang wartawan, selama dua jam lebih saya lebih banyak bertanya dan mendegar paparan beliau.
Hal yang membuat saya tertarik adalah masalah prospek bisnis saat ini yang menurutnya kurang bagus. Karena pernyataan dia menjurus pada ketidak sukaan terhadap lembaga KPK yang sedang genjot membasmi para koruptor.
Bahkan, untuk mesukseskan pembasmian korupsi di tanah air katanya 'polisi' juga turut dilibatkan sebagai bagian dari tim berantas korupsi melalui saber pungli.
Yang disorot bukan hanya korupsi skla besar, tapi juga korupsi dengan skala kecil. Ia sempat mencontohkan salah satu kasus tahun 2018 lalu saat salah satu oknum pegawai kecamatan di Binta Timur tercyduk tim saber pungli hanya dengan Rp 300 ribu yang diterima dari warga.
Menurutnya, dengan kondisi seperti ini membuat para pegawai takut korupsi. Padahal menurutnya, uang korupsi yang didapat oleh para koruptor itu tidak mungkin disimpan oleh pelaku. Sehingga perputaran uang terus berjalan setiap harinya.
"Warung kopi bakal penuh. Restoran besar hingga hotel bakal terisi sehingga karyawan banyak duit dan berputar lagi ke masyarakat" paparnya meyakinkan.
Gencarnya KPK baru-baru ini memang membuat semua pihak merasa ibarat dikejar oleh hantu. Tidak hanya di kalangan ASN, aparat TNI - Polri juga demikian. Bahkan para pengusaha juga merasa berada di posisi kurang nyaman. Karena jika dulu semua surat-surat bisa diurus dengan beberapa lembar uang atau amplop berisi uang semua beres.
Sementara di zaman sekarang ceritanya beda, jika menyalahi aturan tata ruang wilayah maka tidak ada lagi solusi selain tidak memberikan izin. Jika usaha ilegal, misalnya : minuman keras dan tidak sesuai dengan peraturan daerah setempat, maka solusi bukan lagi uang. Tapi tutup.
Hal ini menurutnya yang membuat ekonomi di Indonesia sepanjang tahun 2018 - 2019 mengalami keterpurukan.
"Jangankan bermain kata-kata untuk memuluskan izin-izin usaha yang melanggar aturan, bermain mata saja pun tidak".
Masih menurutnya, sekali bermain mata mungkin oke. Tapi bermain mata untuk periode berikutnya bisa kena semprot KPK atau Saber Pungli.
Gencarnya pemerintah saat ini membasmi korupsi telah memberikan efek buruk sementara terhadap dunia usaha. Butuh beberapa tahun kedepan memulihkan keadaan ini.
Secara pribadi ia tidak menyudutkan KPK atas tindakanya yang terbilang heroik dalam membasmi korupsi. Namun menurutnya perlu sebuah gebrakan baru agar Indonesia bisa bangkit kembali.
Gebrakan itu menurutnya adalah memberi izin untuk bisnis prostitusi dan judi. Sebab menurutnya, usaha ini termasuk sangat menggiurkan tidak hanya di tanah air tapi bahkan luar negeri. "Banyak orang asing ingin datang ke Indonesia sekedar mencari sex dan berjudi," katanya bak memberikan training.
Bukan tanpa alasan, ia menjelaskan prostitusi ini menurutnya bisa menurunkan angka percabulan anak di bawah umur. Sebab, hukuman persetubuhan dengan anak dibawah umur masih banyak karena belum adanya saluran biologis mereka.
Saya tidak menjawab satu pun pernyataannya. Tapi dalam hati saya berpikir.
Disini saya tidak menyinggung masalah kepercayaan manapun. Saya hanya konsen pada pokok masalahnya adalah ekonomi.
Di Indonesia kita lihat sendiri banyak keluarga yang serba kekurangan. Ingin memasukan anaknya kesekolah tapi terkendala biaya kuliah.
Dan masah ini akan kita bahas pada acara ngopi ngobrol selanjutnya.
Artikel ini hanya merupakan opini dari yang didapat di lapangan. Untuk mengkofirmasi kebenaranya adalah ada di pihak-pihak terkait yang disebut dalam artikel ini.
Oleh....
Setianus Zai
Wartawa media online Centralbatam.co.id