Masa pacaran adalah masa dimana seseorang mencari pasangan yang baik dan tepat untuk hidup mati baginya. Budaya Barat mungkin tidak begitu beda dengan masa pacaran. Karena disana masa pacaran saja sudah bisa tidur serumah asal umur sudah mencapai 18 tahun. Sedangkan untuk kita yang memiliki budaya timur atau katakan kita sebagai NKRI tentu itu kurang bahkan sangat tidak baik.
Meskipun bagi kita pernikahan itu merupakan sakral, namun tetap saja perceraian itu tidak terhindarkan. Dan penyebab utamanya adalah karena tidak mengenal lebih jauh sosok yang akan di nikahi.
Masa-masa pacaran kedua insan mencoba untuk saling memahami atas dasar cinta. Tak jarang si gadis merasa teraniya karena cowok terlalu egois, pemarah dan lain sebagainya. Sedangkan si cowok sering memilih bertahan karena kasihan. Dan sialnya, meskipun si cewek sudah tahu bahwa si cowok tidak sepenuhnya mencitai dirinya tetap bertahan.
Hubungan apapun yang dibangun bukan karena kebahagian karena saling mengerti dipastikan hubungan itu tak akan lama. Alasanya, karena setelah memasuki fase pernikahan dimana keduanya diikat dengan janji suci, kemunafikan dan keburukan yang ditutupi selama masih pacaran akan terungkap. Akibatnya, pertengkaran terjadi dan tak jarang berjung pada percerain.
Kawin, cerai. Kawin lagi, dan cerai lagi memang tidak ada salahnya. Hanya saja, selain mengorbankan masa depan anak-anak karena terganggunya psykologi juga menghabiskan waktu, tenaga dan materi untuk pernikahan selanjutnya.
Untuk itu, sebelum melanjutkan hubungan dengan pasangan mu, ada baiknya kenali si dia. Bibir bisa bicara apa saja, tapi hati tidak. Untuk itu, untuk mengetahui apakah dia memang benar-benar merupakan idaman mu berdasarkan kepribadiannya, maka ada baiknya belajar psikolgi bagaiman cara memahami sikap dan karakter seseorang berdasarkan body language atau bahasa tubuh.
Sekian saja dulu...
Dan bila sobat ingin curhat, sharing dan lain sebagainya. Silahkan tinggalkan komentar di bawah.
Terimakasih.