SADIS! Yang Terjadi Kalau Manusia Bertelur Dan Bukan Beranak

Pernah kah kawan berpikir apa yang terjadi jika manusia bukan beranak, melainkan bertelur? Pasti gawat bukan?

Jika manusia bertulur, eh maaf bertelur, dipastikan ayam dan manusia tidak pernah akur karena rebutan telur seperti pada foto diatas. Terlihat menasia terlebih dahulu memukul ayam jantan karena menurut si Pria itu telur istrinya di eram oleh istri ayam tangguh.

Karena tidak terima, sang jantan pun mencakar buah jakar (telur) pria itu seraya berkata "Kan itu telur mu masih menempel o'on"!

Nah, bagi kawan yang masih berharap manusia bisa bertulur, tolong deh stop. Jangan bikin kegaduhan yang berujung pada perang dunia ketiga antara ayam dan manusia.

Beberapa tahun lalu, ada banyak bermunculan yang konon katanya manusia bertelur. Selain wanita, ada juga pria yang mengaku bertelur. Aneh bukan? Karena itu lah artikel ini dibuat untuk menyatakan bahwa manusia tak akan pernah bertelur. Selain dari telur pria yang selalu nempel itu, manusi tak punya telur lagi!

Selain manusia bakal berantem sama ayam lantaran rebutan telur, jika manusia bertelur dan bukannya beranak, maka manusia tak layak disebut sebagai makhluk paling mulai. Alasannya? Manusia bebas kawin sesuka hati. Karena begitu wanita bertelur tinggal cari hutan atau sungai untuk bertelur. Toh, telur itu gak bakal ketahuan punya manusia atau punya ayam, atau punya ular dan lain sebagainya.

Ada papa-mama gak ya sekitar ini?

Dan yang lebih kasihan, begitu telur manusia itu menetas ditengah hutan bakal bingung mencari ayah ibunya. Coba deh banyangkan kalau sebelum keluar, bayi dari telur itu ngintip terlebih dahulu. Pas ada Ular Anaconda di depannya, ia langsung lompat dan berkata "mamah". Ya, Anaconda itu dengan senang hati menyambut si bayi seraya berkata "Haha, ok. Saatnya makan siang!"

Kemudian untuk telur manusia yang dibuang kesungai misalnya. Begitu keluar ia lihat buaya dan bilang "Papah" kepada buaya. Bukan kah buaya ketawa dan berkata "Oh, iya nak. Yuk, sini sasuk ke rahang papa"

Nah kebayang kan? Betapa mudahnya Ular dan buaya dapat makanan gratis. Begitu buka mata sudah ada di depannya serapan pagi istimewa. Ya, itu tadi bayi mungil jadi serapan hewan-hewan dimana-mana.

Ada juga sih bagusnya. Karena dengan bertelur, manusia sibuk perang sama hewan bertelur (Ovipar) lain karena rebutan telur. Misalnya, perang dengan para ular anaconda dan burung Kuswari. Bahkan buaya pun bisa-bisa menjadi musuh bebuyutan manusia karena bisa saja saking ingin punya telur, manusia adopsi telur buaya.

Selain itu, para dokter di berbagai belahan dunia setiap hari disibukan dengan identifikasi antara telu manusia dan bukan.

Dan yang terkahir yang lebih sadis, coba bayangkan kalau telur pria berafiliasi dari testis jadi telur buaya. Sedang penis kepalanya berubah menjadi kepala ular? Kira-kira masih ada wanita yang berani kah berhubungan intim dengan pria begitu melihat penis pria itu tiap detik menjulurkan lidahnya keluar?

Dan yang lebih sadis, saat mencari lawan jenis lidah ular pria itu salah sasaran. Misalnya, lidahnya menjelitai wajah ular Cobra.

Masih banyak lagi, tapi kawan bayangin aja deh sendiri yang lainnya.

Sekian Ngopi dan Ngobrol kita siang ini dan Cheers!