Jangan Harap di Indonesia Bisa Korupsi
Tahukah anda? Indonesia adalah negara dimana aparat dan petugas pemerintahan merupakan orang-orang yang paling benci atau anti korupsi. Jadi bagi anda yang ingin menyuap petugas saat sedang bermasalah, maka siap-siap untuk ditangkap. Ya, seluruh petugas dan masyarakat yang ada di Indonesia merupakan orang-orang paling suci dan bersih di dunia.
Alasannya? Nah itu dia. Mari saya jelaskan.
Saya agak bingung harus mulai darimana. Tapi baik, mari kita mulai dari ketua RT dan RW hingga Kepala Desa.
Sesuai dengan tugas pokok RT dan RW dan Desa sebagai perpanjangan tangan pemerintah ditengah-tengah masyarakat, mereka-mereka ini harus memberikan pelayanan pada masyarakat disekitar mereka. Pelayanan dalam hal ini menyangkut semua masalah-masalah pelayanan kecil seperti mewujudkan masyarakat berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Selain itu, pengurusan surat usaha juga harus melalui RT,RW dan Kepala Desa terlebih dahulu sebelum dilanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.
Dalam melaksanakan tugasnya, seluruh jajaran RT, RW serta Kepala Desa tidak pernah meminta suap. Namun agar mendapat tambahan uang masukan, mereka seringkali mengulur-ulur waktu hingga recehan Rupiah mengalir. Mereka-mereka ini anti korupsi, tapi terkadang kalau mau pengurusan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Surat Pindah Penduduk, Surat Rekomendasi Usaha, atau surat lainnya lancar, maka anda mesti memberikan uang rokok/uang lelah atau uang administrasi terlebih dahulu. Tapi jika anda kelihatan seperti orang berduit, maka fulus bisa menyusul. Cukup katakan "Nanti pasti kita bantu-bantu lah kalau surat-surat saya keluar secepatnya". Dijamin mereka segera bekerja dan...selesai dah.
Jika anda berkata dia korupsi! Oh, tidak. Dia kan cuma minta uang lelah/rokok. Jadi begitu anda mengatakan dia korupsi, maka dengan cepat dia bantah dengan berkata "Oh tidak, jangan memfitnah". Toh dia juga bisa membela diri dihadapan hakim dunia dan akhirat, seperti "Apakah salah orang kerja menerima pemberian?" Hehehe..gimana petugas milik anda?
Sekarang kita berangkat meninjau para Camat dan Kadis. Camat dan Kadis di seluruh Indonesia merupakan petugas paling amanah di dunia. Jadi, maaf mereka paling anti korupsi. Tapi apakah mereka mendapatkan uang diluar gaji mereka? Jawabannya "Ya". Mereka juga menggunakan alasan yang sama. Dan bahkan lebih mereka ini karena memiliki wewenang lebih, sehingga uang lelahnya harus lebih banyak. Contohnya, bangunan permanen di tepi pantai yang harusnya menurut tata ruang wilayah, "dilarang mendirikan bangunan permanen jika kurang dari 20 meter".
Nah, jika pengusaha ingin mendapat izin surat izin dari Camat, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), PU dan lain sebagainya maka mereka mengatakan itu kan dilarang. Tapi jika ada sedikit fulus, mereka akan dengan enteng berkata "Ok" Jika ada yang protes, mereka akan mengatakan "Ini kan pembangunan usaha, dengan ini maka akan membuka lowongan kerja yang banyak".
Pertanyaan, apakah mereka korupsi? Jawabannya "Tidak". Sebab mereka menerima pekerjaan tambahan yakni membela pengusaha (meskipun salah). Mereka juga menerima uang karena pekerjaan tambahan yaitu mengeluarkan surat diatas lahan bermasalah yang mungkin merupakan hutan lindung dan lain sebagainya. Mereka hanya mengeluarkan surat untuk yang tidak melanggar aturan, dan ketika mengeluarkan surat karena bermasalah. Itu lah kerja tambahan-nya. Bahkan jika mereka menerima uang atas surat izin pembangunan yang tidak bermasalah saja mereka tetap melakukan pekerjaan tambahan yaitu menunda untuk tanda tangan. Lalu bagaimana camat dan Kadis ditempat anda?
Selanjutnya, bagi yang menerima piagam misalnya BLH. Jangan heran jika di daerah anda mendapat piagam kebersihan namun sampah berserakkan dimana-dimana ataupun mudah tergenang air. Jangan juga bilang kementerian BLH korupsi, sebab uang yang mereka terima saat memberikan piagam adalah hasil dari pekerjaan tambahan mereka untuk memberikan piagam salah sasaran. Ya, mereka tidak korupsi. Mereka semua orang-orang bersih.
Sementara, para Satuan Lalulintas kita anggap mereka tidak korupsi atau mencuri dijalan karena mereka membebaskan pengendara yang tidak membawa surat-surat. Jadi uang yang mereka terima adalah uang atas kerja tambahan juga membebaskan yang bersalah. Anggota polisi di kantor polisi juga tidak pernah korupsi. Sebab setiap mereka meminta uang pada tersangka, mereka berdalih "uang administrasi atau uang efek jera" (hal ini juga berlaku pada jaksa dan hakim). Jadi jika ada bandar judi, pengedar narkoba yang bebas, itu bukan polisi sudah di suap. Sebab uang yang mereka terima merupakan imbalan untuk mengurangi dan bahkan untuk menghilangkan barang bukti. Percaya atau tidak? Umumnya seperti itu. Bagaimana di tempat anda.
Tapi tunggu dulu, bahkan setelah anda berikan uang pada polisi-pun mereka tidak akan mengaku akan hal itu. Alasannya, mereka yang memeriksa kita, dan bukan sebaliknya.
Anggota DPRD dan Kepala Daerah. Oh....Orang-orang ini merupakan pilihan Tuhan. Jadi tolong pernah bilang mereka korupsi. Sebab, kalau mereka menerima uang seperti kasus "M. Sanusi" misalnya. Dia mengatakan tidak korupsi, karena sebenarnya uang terima dia adalah hasil dari kerja tambahan.
Tapi mengapa seseorang yang telah menjadi Anggota Dewan dan Kepala Daerah cepat kaya? Ya, mereka menerima uang, tapi bukan korupsi. Itu semua uang lelah karena memperlancar usaha si pengusaha. Ingat kasus "Papa minta jatah"? Nah, itu dia, mereka tidak korupsi, melainkan mendapat jatah.
Demikian, semoga setelah membaca artikel ini anda tidak langsung ke petugas pemerintahan dengan bertanya "Pak/Bu...berapa masukan hari ini" tapi kalau bertanya, tanya lah begini "Pak/Bu..uda sembahyang lom?" Kalau ada yang bertanya "kenapa". Jawab aja begini "Semoga Malaikat surga tidak keberatan mendengarkan doa anda".
Tapi habis itu, langsung kabur yach...
Good luck,....Jika berdoa secara bersama-sama, maka percaya Indonesia dapat menjadi yang terdepan.
Note : Saya percaya, masih ada kog yang benar-benar baik....