Umumnya orang-orang hanya mau mendengar kata-kata bijak atau nasehat dari orang sukses atau seorang yang jadi kan tokoh. Padahal, mereka belum tentu dapat meraih hal itu semua karena perjuangan sendiri.
Pepatah Italia mengatakan, kalau mendengar itu berupa perak, tapi mendengar adalah emas. Karena kata bijak, kata motivasi serta nasehat baik itu bisa muncul dari siapa saja.
Tidak sedikit masyarakat yang hanya mendengar orang yang di di idol-akan yang pada endingnya justru sesat. Katakan, seperti aliran sesat atau yang baru-baru ini heboh Ratu Agung Sejagat dan Sunda Empire di Bandung.
Untuk itu, mari belajar banyak hal. Dan jangan hanya mendengar mereka berikut ini.
Pertama : Tokoh Agama
Saya pernah punya teman yang hanya mendengar satu tokoh agama. Padahal tokoh agama tersebut merupakan orang yang sangat tertutup alias tidak mau bergaul dengan orang yang berbeda dengan pemahaman (bahkan satu agama pun). Akhirnya kemana-kemana susah sendiri. Dan justru kelihatan maaf sedikit tolol tapi sok pintar.
Belajar masalah agama memang sangat dianjurkan, karena di Kitab agama mana pun mengajarkan hal - hal baik. Tapi permasalahannya adalah, tidak sedikit oknum yang justru memanfaatkan pengikutnya untuk memperkuat posisinya sebagai tokoh.
Kedua : Orang Kaya
Menjadikan orang kaya sebagai motivasi memang baik. Namun, kita juga harus ingat bahwa modal utama orang kaya adalah kerja keras. Dan yang kedua adalah keuntungan.
Ketiga : Pejabat
Tidak sedikit orang yang saya perhatikan begitu antusias mendengar kata kata dari seorang pejabat. Istilahnya, jangankan suara mulut, suara kentut pun diperhatikan.
Keempat : Artis
Mohon bantuanya
____Artikel ini masih dalam proses___Mohon tulis di kolom komentar agar lengkap..terimakasih___