Bagi anda para janda, ada baiknya berhati-hati dalam memilih calon pasangan selanjutnya. Sebab, jika tidak anda bisa mengalami yang dialami oleh janda beranak 3, sebut saja Aine (nama samaran).
Kisah ini berawal ketiak saya dan sobatku sebut saja, Tejo (nama samaran) berniat membuka usaha. Demi niat punya usaha, berbagai cara pun kami tempuh. Meminjam uang di BANK tidak memungkinkan karena tak ada jaminan. Akhirnya, kami meminjam uang dari kredit online.
Masing - masing kami mengajukan pinjaman ke kredit online ke empat perusahaan. Dan alhasil kami mendapatkan pinjaman total Rp 7 juta. Karena ternyata kredit online itu tidak bisa langsung memberikan kami sesuai jumlah yang kami butuhkan yaitu Rp 20 juta.
Tanpa pemberitahuan berapa jumlah yang akan di transfer, keempat bank online itu langsung mengirim ke rek kami rata-rata dibawah Rp 1 juta. Dan karena sudah terlanjur, kami pun mencoba mencari tempat usaha.
Usaha yang kami buat adalah warung kopi, dan tentu kami butuh tempat untuk berjualan kopi.
Singkat cerita, akhirnya kami menemukan sebuah lokasi tanah kosong dengan harga sewa per tahun Rp 5 Juta. Dan dua juta lainya, kami gunakan untuk membeli peralatan seadanya dan juga bahan-bahan untuk membuat minuman.
Sudah hampir sebulan kedai kopi kami ibarat gali lobang tutup lobang. Maklum namanya juga usaha yang baru dirintis.
Secara batin kami sudah siap dengan keadaan ini, tapi utang kami dari kredit online terus menelpon. Mikir punya mikir daripada pusing, kawan saya yang terlihat punya ide berlian langsung mendekati si Aine.
Saya pikir mau minjam minjam uang si Janda, gak taunya si sobatku yang memang terkenal jago merayu itu ternyata berniat melamar sang janda bertubuh subur itu.
Alhasil, baru sehari sah menjadi suami istri di bawah tangan, sobatku kini langsung mengambil alih seluruh harta Aine.
Katanya sih, malam pertama penuh jijik lantaran tidak cinta. Tapi gimana lagi, daripada dikejar hantu penagih utang rela deh boboin janda yang pantas jadi ibunya itu.
Sebulan menikah, tiba-tiba sobatku hilang bak ditelan bumi. Daripada disuruh si Aine sebagai peganti, mending deh guw kabur duluan. Dan untungnya, kawan saya tu tuh pulang kampung dan menikahi dengan pujaan hatinya si putri malu.
Kedua orang tua putri malu yang awalnya menolak, tapi karena ratusan juta uang si Aine telah dibawa kabur, orang tua putri malu pikir sudah jadi kaya.
Dikecewain dan dihianati itu memang pahit. Untuk itu, berhati-hati lah pada rayuan maut yang belum tau sapa dia.
Dimanfaatkan di atas ranjang mungkin tak masalah karena memang itu juga kebutuhan. Tapi jika harta juga ikut diembat, ya nasib nasib dah.
Oke, sekian dulu cerita kita diacara ngopi ngobrol. dan sampai jumpai.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete