Saya begitu menyukai alat musik khususnya piano. Sangking senangnya dan karena tak sanggup membayar guru less, aku rela menggadaikan kegadisanku pada pak, Sam si guru less itu.
Naas memang, awalnya Pak Sam yang meminta. Malah akhirnya aku yang ketagihan.
Kisah ini sekitar tahun 2003 lalu.
Karena keluarga ku tak mampu, ayah dan ibu memutuskan mengirimku ke rumah paman yang ada di Solo, Jawa tengah. Disana saya mendaftar sekolah di salah satu SMP Negeri. Setahun aku naik kelas 2, dan selama setahun itu hidup normal-normal saja.
Memasuki kelas 2 SMP, wali kelas ku, Sam yang memiliki keahlian bernyanyi dan main piano itu membuatku terpesona. Aku yang kebetulan punya keinginan bisa bermain piano, memutuskan untuk belajar ke wali kelas ku itu.
Dengan perjian bayar Rp 25.000 sebulan, saya menyetujui belajar dari Pak Sam. Uang sebanyak itu harusnya tidak banyak. Tapi saya lupa kalau kedua orang tua saya di kampung kadang tak makan karena susahnya mencari nafkah.
Saya memutuskan untuk belajar dulu baru bayar. Dan Pak Sam pun mau karena ia ingin agar saya pintar main piano.
Tiga bulan telah berlalu, pak Sam mulai menawarkan imbalan agar tidak perlu membayar utangku less belajar piano. Dan bahkan kedepan tak perlu lagi saya membayar sampai pintar.
Awalnya saya tak tahu maksunya, hingga perlahan Sam mendekati bibirnya ke bibirku. Gemetar ingin menolak, tapi tak kuasa karena saya punya utang dan juga dia adalah guru ku di sekolah.
Mencoba berontak, tapi keburu kena rayuan maut pak Sam yang saat itu masih belum menikah. Tanpa melakukan negosiasi, pak Sam terus melumat bibirku yang gemetaran sambil merangkul kedua pinggangku.
"Jangan khawtir, aku akan menjadi kan istri saya. Aku mencitai mu. Dan aku ingin membuat kamu menjadi yang istimewah dalam hidup ini. Percayalah, memang usia kita beda. Tapi karena hal ini saya bisa memberimu kasih sayang dan cinta yang belum tentu pria lain bisa berikan". katanya sambil melepaskan baju dan rok yang aku kenakan.
Usai dia puas menikmati mahkota ku yang baru berbulu kucing itu, ia tersenyum sambil melontarkan kata-kata yang meyakinkan ku disaat tangis penyelan keluar dari bibirku.
Kata-kata ingin menjadiku istri mebuatku rajin datang belajar ke pak Sam. Dan sebelum kami mulai belajar, saya selalu melayani pak Sam.
Kebaikan pak Sam membuatku terbuai. Sampai-sampai meskipun pak Sam tidak meminta aku layani. Aku tidak pernah absen memberi dia kepuasan.
Pertama memang aku rasa sakit hingga ke ubun-ubun. Tapi makin hari, makin ketagihan.
Pernah saya tanya pak Sam kapan menikah usai lulus SMP, tapi pak Sam malah menjawab tunggu lulus SMA. Dan begitu saya lulus SMU, pak Sam malah hilang bagai ditelan badai.
................................................
Kisah ini jadikan pelajaran. Kiranya anak gadis jangan jauh-jauh dari samping orang tua. Karena anak remaja butuh kasih sayang dan didikan menuju kedewasaan.
Nama dan tempat kami samarkan demi menjaga kerahasiaan yang Curhat
Bagi anda yang ingin curhat.. silahkan WA kami di 081333755524..
Setiap artikel anda kami naikan dalam bentuk apapun, nama dan tempat akan kami samarkan.
Privasi anda akan kami jaga karena itu adalah tugas kami...