Mungkin ini adalah salah satu motivasi untuk kita
anak-anak bangsa. Beberapa hari terakhirnya facebook terkesan suka-suka dalam
menghapus konten yang kita share di facebook. Padahal konten itu jika dilihat
secara detail tidak ada mengandung SARA atau foto-foto vilgar maupun kekerasan.
Jika dilihat tahun dibawah tahun 2008, media social berusaha
menarik customer dengan berbagai cara. Ia merayu pengguna dengan berbagai trik
licik seperti memperlihat ranking pertemanan dan lain sebagainya. Intinya, ia
meminta pengguna facebook saat itu memperkenalkan ke orang lain media social yang
masih dibawah Friendster itu.
Namun, seiring jalanya waktu facebook berhasil
merebut hati pengguna hingga ke sikap kecerobohan memblokir postingan hingga
akun pun dilakukan tanpa meneliti isi conten tersebut secara kesuluruhan.
Sial, memang karena sempat bergantung pada medsos
ini. Tapi, bagaimana pun kita harus bangkit untuk bisa mempromosikan sesuatu
tidak hanya melalui facebook. Dan harapan saya pribadi, akan ahli IT tanah air
kedepan menciptakan sebuah medsos yang bisa menyaingi facebook.
Sekedar curhat, atau apalah. Saya menulis ini karena
dalam seminggu ini saya tidak bisa mempostingan link media ataupun pun link
blogger dan youtube di laman pribadi ataupun group. Alasanya karena ada yang
melaporkan.
What banget bukan? Apakah semudah itu memblokir
tanpa melihat isi content yang di share? Padahal isi yang saya share juga
sekedar informasi perjalanan saya meliput di wilayah Sumtra dan Jawa.
Tapi any way. Kalau facebook mau nya seperti ini. Tak
apa. Tapi untuk pihak facebook yang membaca artikel ini, mohon dipertimbangkan
kembali. Jangan asal masuk laporan ke system robot report / lapor lalu main blokir aja loe.
Ini juga sebagai bentuk protes saya pada pihak facebook agar kedepan bisa berhati-hati dalam menggunakan sistem robort report. Karena percaya atau tidak, lama kelamaan, facebook bakal ditinggalkan pengguna