Artikel ini sengaja saya buat sehubungan dengan salah satu kawan (demi kerahasiaan tidak saya sebut), yang hobby travelling juga.
Pertanyaan beliau kurang lebih begini "di Jambi ada gak tempat gituan?"
Atas dasar pertanyaan itu pun saat di Jambi saya mencoba menggali informasi. Dan wow!!!
Ternyata di mana aja tempat WIK WIK itu selalu ada meskipun tidak ada tempat yang di khususkan untuk itu. Misalnya, di alun-alun atau hotel tempat kita nginap.
Hanya saja, kalau bukan tempat khusus, orang biasanya enggan menawarkan alias lihat-lihat dulu siapa yang ditawari. Hal ini untuk menghindari masalah Perda setempat seperti.. Ya tau sendiri deh kalau yang ditawari ternyata Satpol PP atau aparat. Kan bisa berujung angkut ke kantor jadinya.
Ok, di Jambit ada yang namanya itu pucuk. Tempat ini memang sudah tutup lama. Hanya saja, masih aja sebagian kecil yang mencoba menjajakan diri dengan alasan ekonomi. Harganya tergantung nego antara 300-500 ribu rupiah untuk sekali nembak. Sementara Rp 1 juta untuk sekali bobo an.
Sementara kalau di Hotel umumnya satu Rp 1 juta hingga Rp 1,5 jutaan.
Dan ini tidak ditawari langsung oleh sang receptionest loh ya. Pas nanya juga kita harus pintar alias harus benar-benar menujukan bahwa kita memang niat. Dan kalau mereka tau ternyata kita memang pelancong alias wisatawan lokal/asing maka pasti deh mereka terbuka. Kalau 'gak' ya jangan harap mereka terbuka.
Itu aja dulu deh informasi esek-esek seputaran Jambi. Kalau bicara masalah wisata, akan kita bahas pada episode berikutnya.
Ok, sekian dulu dan sampai jumpa....