7 Cara Mendidik Anak Dengan Baik. 5 dan 6 Sering di Lakukan



Orang tua adalah guru pertama bagi anak. Karena apapun yang di lakukan oleh orang tua akan ditiru oleh anak. Dan itu lah sebabnya pepatah mengatakan ‘buah tidak jauh jatuh dari pohonnya’.
Mengingat peran orang tua sangat penting dalam kehidupan anak, maka sudah semestinya orang tua harus banyak belajar mendidik anak.

Awal-awal pernikahan, kedua anak kami lebih banyak berada di lingkungan orang tua saya dan orang tua istri. Hal ini membuat sikap anak kami tergolong ‘nakal’ bagi tetangga setelah kami putuskan untuk membawa di samping kami.

Sempat stress, tapi saya menyadari bahwa masa depan orang tua berada di masa depan anak. Artinya jika masa depan anak baik, maka masa depan orang tua juga akan baik. Dan hal ini yang membuat saya mencoba belajar tentang psikologis anak.

Setelah setahun saya mencoba belajar yaitu sekitar tahun 2015 lalu. Pada tahun 2016 berikutnya kedua anak kami sudah mulai menujukan hal baik. Anak kami tidak lagi ‘nakal’ seperti yang tentangga sebut.

Berikut Tips nya

1. Kasih Sayang dan Perhatian Yang Cukup

Jangankan anak kecil, kita orang dewasa juga diperhatikan dan kasih sayang. Untuk itu, kita harus selalu menujukan cinta kita pada mereka. Perhatikan semua hal-hal yang mereka suka dan tidak suka. Kemudian berikan motivasi agar hal itu menjadi motivasi hidup mereka kedepannya.

Banyak anak hidup di jalanan, karena di rumah mereka merasa tidak di sayang. Akibatnya salah pergaulan. Karena itu, sebelum terlambat berikan lah kasih sayang yang cukup untuk anak anda.

2. Berikan Apresiasi

Jika anak melakukan sesuatu bahkan itu kurang kita sukai namun masih hal positive berikan pujian agar ia terus termotivasi melakukan hal-hal baru. Hal ini akan membuat mereka semakin cerdas.

Dengan memberikan apresiasi tiap hal yang dilakukan anak akan tau bahwa meskipun teman-teman sekolah dan sepermainan tidak menyukainya, mereka selalu merasa damai.

Sehingga ketika dunia ini tidak menerima mereka, masih ada kedua orang tua yang perhatian mereka.

3. Marah dan Minta Maaf

Anak tidak yang baik buruk, untuk itu marahi lah dia. Dan jika perlu pukul dengan ringan. Setelah itu, berikan ia pelukan sambil menjelaskan kepada harus marah dan memukul. Dengan demikian anak menyadari bahwa amarah kita itu tidak semata-mata untuk menyudutkan mereka.

4. Selalu Support

Orang tua terkadang egois dalam hal memilih sekolah, karir hingga jodoh anak. Orang tua selalu menyarankan sesuatu berdasarkan kehendaknya dan bukan anak. Padahal sehubungan dengan perkembangan zaman, anak juga punya nalar pikir sendiri.

Berikan support meskipun tidak anda sukai. Dan jika tidak menyukai, jangan patahkan semangatnya. Namun beri penjelasan kenapa anda tidak menyukainya lalu berikan dia waktu untuk berpikir lagi.

5. Hindari bertengkar depan anak

 Jangan sesekali bertengkar di depan anak. Karena psikologis mereka akan sangat terganggu. Terlebih saat menyudutkan pasangan, hal ini membuat anak bingung harus memilih siapa.

6. Hindari Perceraian

Kita memang punya hak untuk bercerai. Tapi ingat, perceraian hanya menggores luka dalam di hati anak karena harus memilih antara ayah atau ibu. Dan jika mereka membenci salah satu, maka kehancuran anak  ada di depan mata.

Dari pengalaman pribadi saya sendiri, umumnya anak perempuan yang ortunya cerai sangat mudah ditipu oleh laki-laki.

Jika memang harus cerai, maka biarkan lah anak-anak dewasa dan mengerti alasan percerain itu sendiri.

7. Hindari Game Berlebihan

Zaman now kita mengetahui bahwa Gadget tidak bisa lebih dari kehidupan anak, untuk itu batasi lah waktu anak memegang gadget. 

Game memang perlu untuk pertumbuhan otak, namun kebanyakan game membuat anak menjadi terganggu saat belajar dan diberikan nasehat.



Sekian acara ngopi dan ngobrol kita. Dan semoga bermanfaat.

Jika anda menemukan orang tua yang anaknya nakal, mohon share hal ini pada mereka..




Jonny Richards

Templateify is a site where you find unique and professional blogger templates, Improve your blog now for free.

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post

Terkini