Orang tua adalah guru pertama bagi anak. Karena apapun
yang di lakukan oleh orang tua akan ditiru oleh anak. Dan itu lah sebabnya pepatah
mengatakan ‘buah tidak jauh jatuh dari
pohonnya’.
Mengingat peran orang tua sangat penting dalam
kehidupan anak, maka sudah semestinya orang tua harus banyak belajar mendidik
anak.
Awal-awal pernikahan, kedua anak kami lebih banyak
berada di lingkungan orang tua saya dan orang tua istri. Hal ini membuat sikap
anak kami tergolong ‘nakal’ bagi tetangga setelah kami putuskan untuk membawa
di samping kami.
Sempat stress, tapi saya menyadari bahwa masa depan
orang tua berada di masa depan anak. Artinya jika masa depan anak baik, maka
masa depan orang tua juga akan baik. Dan hal ini yang membuat saya mencoba
belajar tentang psikologis anak.
Setelah setahun saya mencoba belajar yaitu sekitar
tahun 2015 lalu. Pada tahun 2016 berikutnya kedua anak kami sudah mulai menujukan
hal baik. Anak kami tidak lagi ‘nakal’ seperti yang tentangga sebut.
Berikut Tips nya
1. Kasih
Sayang dan Perhatian Yang Cukup
Jangankan anak kecil, kita orang dewasa juga
diperhatikan dan kasih sayang. Untuk itu, kita harus selalu menujukan cinta
kita pada mereka. Perhatikan semua hal-hal yang mereka suka dan tidak suka. Kemudian
berikan motivasi agar hal itu menjadi motivasi hidup mereka kedepannya.
Banyak anak hidup di jalanan, karena di rumah mereka
merasa tidak di sayang. Akibatnya salah pergaulan. Karena itu, sebelum
terlambat berikan lah kasih sayang yang cukup untuk anak anda.
2. Berikan
Apresiasi
Jika anak melakukan sesuatu bahkan itu kurang kita
sukai namun masih hal positive berikan pujian agar ia terus termotivasi
melakukan hal-hal baru. Hal ini akan membuat mereka semakin cerdas.
Dengan memberikan apresiasi tiap hal yang dilakukan
anak akan tau bahwa meskipun teman-teman sekolah dan sepermainan tidak
menyukainya, mereka selalu merasa damai.
Sehingga ketika dunia ini tidak menerima mereka,
masih ada kedua orang tua yang perhatian mereka.
3. Marah
dan Minta Maaf
Anak tidak yang baik buruk, untuk itu marahi lah
dia. Dan jika perlu pukul dengan ringan. Setelah itu, berikan ia pelukan sambil
menjelaskan kepada harus marah dan memukul. Dengan demikian anak menyadari
bahwa amarah kita itu tidak semata-mata untuk menyudutkan mereka.
4. Selalu
Support
Orang tua terkadang egois dalam hal memilih sekolah,
karir hingga jodoh anak. Orang tua selalu menyarankan sesuatu berdasarkan
kehendaknya dan bukan anak. Padahal sehubungan dengan perkembangan zaman, anak
juga punya nalar pikir sendiri.
Berikan support meskipun tidak anda sukai. Dan jika
tidak menyukai, jangan patahkan semangatnya. Namun beri penjelasan kenapa anda
tidak menyukainya lalu berikan dia waktu untuk berpikir lagi.
5. Hindari
bertengkar depan anak
Jangan
sesekali bertengkar di depan anak. Karena psikologis mereka akan sangat
terganggu. Terlebih saat menyudutkan pasangan, hal ini membuat anak bingung
harus memilih siapa.
6. Hindari
Perceraian
Kita memang punya hak untuk bercerai. Tapi ingat,
perceraian hanya menggores luka dalam di hati anak karena harus memilih antara
ayah atau ibu. Dan jika mereka membenci salah satu, maka kehancuran anak ada di depan mata.
Dari pengalaman pribadi saya sendiri, umumnya anak
perempuan yang ortunya cerai sangat mudah ditipu oleh laki-laki.
Jika memang harus cerai, maka biarkan lah anak-anak
dewasa dan mengerti alasan percerain itu sendiri.
7. Hindari Game Berlebihan
Zaman now kita mengetahui bahwa Gadget tidak bisa lebih dari kehidupan anak, untuk itu batasi lah waktu anak memegang gadget.
Game memang perlu untuk pertumbuhan otak, namun kebanyakan game membuat anak menjadi terganggu saat belajar dan diberikan nasehat.
Sekian acara ngopi dan ngobrol kita. Dan semoga bermanfaat.
Jika anda menemukan orang tua yang anaknya nakal, mohon share hal ini pada mereka..