Kalau ada orang yang berada di level TOP sukses saat ini dan belum pernah mengalami kegagalan, maka saya pribadi akan menyebutnya sebagai Malaikat.
Selama hampir 10 tahun berada di level mid and up (Supivisor - Manager) di dunia karir, saya banyak menemukan orang-orang gagal dan sukses.
Bagi saya pribadi, kesuksesan itu saya sebut sebagai pemenang, sedangkan yang gagal itu punya dua nama panggilan.
Pangilan pertama untuk yang gagal adalah pejuang, karena mereka tidak peduli berapa kali gagal tapi terus berusaha mencari jalan keluar. Bahkan demi meraih cita-cita, mereka siap menanggung malu hingga banting tulang dan peras otak.
Sedangkan pangilan kedua adalah Pecundang karena mereka punya jutaan alasan untuk tetap berada di kegagalan. Tiap kali ada kesempatan, mereka punya beribu alasan untuk tidak mau mencoba karena mereka menganggap bahwa kesuksesan itu sudah di takdirkan.
Di atas hanya sekedar intro untuk pembahasan kita malam ini.
Jadi, selanjutnya. Dari pada kita ngopi dan ngobrol terus masalah kegagalan dan kesuksesan orang lain, mending kita langsung saja pada point Bagaimana menjadikan kegagalan sebagai senjata ampuh meraih kesuksesan.
1. Kesuksesan Bukan Tidak Bisa, Tapi Belum Saatnya. Sekitar awal bulan Mei 2019 ini saya memutuskan untuk menutup usaha kafe milik saya. Disana saya habis uang sekitar Rp 120 juta. Dan uang sebanyak ini bagi saya cukup besar mengingat gaji saya sebulan hanya Rp 2,5 juta.
Saya telah melakukan berbagai inovasi dengan merombak dekorasi setiap 3 bulan. Dan hasil maksimalnya adalah profit bersih rata - rata Rp 1 juta.
Kalau saya bertahan di usaha kafe, perhitungan saya paling cepat saya bisa menghasil Rp 100 juta adalah 5 tahun. Lalu saya menginvestasi waktu saya untuk Yotube dan blogger. Karena menurut saya, ini adalah usaha paling menjanjikan saat ini.
Meskipun terbilang lambat, tapi berkat keyakinan dan kerja keras baik Youtube maupun blogger saat ini telah berhasil dengan penghasilan total antara Rp 75 ribu hingga Rp 100 ribu pe harinya. Dan jumlah ini saya yakin akan terus bertambah.
Saya bukan seorang ahli IT, saya bukan seorang lulusan perguruan tinggi. Tapi saya yakin dimana ada harta (kemauan), disitu mata (jalan) berada jalan. Dan sekarang saya bisa mengelola blogger sendiri hanya dengan bantuan mbah google.
Jadi yang ke dua adalah NIAT keluar dari kegagalan harus kuat.
2. Bersyukur Kalau Diremehkan
Hampir sepanjang hidup saya, saya selalu diremehkan. Dan ini karena memang saya adalah orang terbodoh dan miskin yang pernah ada di bumi ini. Tapi karena itu semua, saya bisa melakukan dan mendapatkan apa yang belum tentu diraih oleh orang lain. Misalnya, saat ini saya sedang keliling Indonesia melalui bayaran google adsense.
3. Banyak Omong, Banyak Praktek
Bagi orang lain mungkin banyak omong tidak perlu. Bagi saya dengan banyak omong saya bisa mengetahui isi hati lawan bicara. Dari sana saya belajar banyak hal, misalnya : ketika kurang baik konsep yang saya miliki, orang lain bisa memberikan masukan.
Tapi banyak omong tanpa kerja alias praktek ibarat mimpi tak bangun-bangun. Sehingga semua harapan dan cita-cita tinggal di alam mimpi.
4. Berani Ambil Resiko
Bagi saya, kesuksesan itu hanya dikhususkan untuk orang-orang yang memiliki keberanian. Karena percuma banyak ide atau gagasan, tapi tidak berani mengeksekusi.
5. Terus Lah Belajar
Masih ingat pepatah "Rajin pangkal pintar"? Yeap, apalagi seiring perkembangan tehnlogy ini, maka belajar adalah suatu kewajiban jika ingin meraih masa depan yang baik. Dan untungnya, tidak perlu harus kuliah untuk mempelajari sesuatu.
Dalam belajar kita harus mempelajari sesuai dengan kebutuhan dunia. Jangan menolak pendapat orang lain. Apalagi meng hakimi orang lain lebih pintar dari kita, dari tokoh yang kita kenal. Itu jangan lakukan. Karena ambang kehancuran ada didepan mata.
6. Jangan Terlalu besyukur
Bersyukur boleh. Tapi jangan terlalu. Karena hal ini hanya membuat anda terlena dan enggan berbuat sesuatu kedepannya.
Sekian dulu 6 cara menjadikan kegagalan sebagai senjata sukses. Dan sampai jumpa pada acara ngopi ngobrol berikutnya.