Setidaknya Tidak Serba Kekurangan, Begini Langkah Menciptakan Sumber Rejeki



Entah kenapa, tadi siang pas saat sedang mengederai sepeda motor dari arah Kawal ke Tanjungpinang terus terlintas dalam benak saya "Bisakah rejeki itu di ciptakan?" . 

Sebelum menjawab pertanyaan itu, saya ingin berbagi sedikit pengalaman pribadi ketika saya memutuskan keluar dari zona nyaman.

Tahun2010 lalu saya memutuskan keluar dari pekerjaan saya sebagai Assisten Manager di salah Hotel dan Resort. Sebagai seorang karyawan yang berada di Mid-Up level tentunya gaji saya 3 kali lebih dari gaji karyawan biasa. Dan itu belum termasuk bonus-bonus per enam bulan dari perusahaan.

Umumnya karyawan yang berada di level itu enggan memutuskan untuk berhenti dengan berbagai alasan. Misalnya, harus melamar lagi, harus menyesuaikan diri di tempat baru lagi (itupun kalau keterima). Tapi saya saat itu, saya hanya ingin bebas ibarat kata orang "jika ingin ikan cepat besar, maka lepas lah ia ke alam bebas". Dan ya, saya hanya ingin pikiran saya bebas agar bisa berkembang.

Memang, saat bekerja di sebuah perusahaan dengan level supervisor ke atas selain harus punya leadership skill yang baik, juga dibutuhkan ide-ide cemerlang untuk memecahkan permasalahan in (external perusahaan) dan out (hubungan perusahaan dengan konsumen, dll). Dan itu semua butuh pemikiran yang selalu dikembangkan.

Hanya saja, menurut saya pemikiran saya hanya mentok memikirkan seputar kepentingan perusahaan yang saya kelola. Akhirnya, saya tidak bisa memiliki pandangan yang lebih jauh di luar dari zona perusahaan. Dan hal ini lah yang membuat saya keluar dari zona nyaman itu sendiri dimana setiap bulan saya selalu dapat gaji dan beralih dengan ketidak pastian.

Sebelum keluar, tentu saya punya rencana yaitu buka kursus bahasa Inggris karena kebetulan saya bisa bahasa Inggris. Dan yang kedua saya akan menjadi private guide buat turis liar atau yang dikenal sebagai backpackers.

Kedua rencana saya itu berhasil, dan saya menemukan di ketidak pastian justru saya menemukan kebahagiaan. 

Jika dikatakan sukses? Menurut saya, Ya! Saya cukup sukses saat ini. Saya bisa lebih banyak menikmati hari-hari bersama anak-istri kapan pun saya mau. Tapi sebelum itu semua saya dapatkan, saya tak sadar bahwa saya telah menciptakan sumber rejeki saya sendiri.

Ada beberapa artikel yang saya baca tentang kenapa penganut sebuah Ajaran ini-itu hidupnya susah atau pas-pasan? Dan alasan yang selalu dilontarkan oleh pembicara tidak jauh dari pembelaan diri. Alasanya? Karena mereka justru seolah-seolah mengajar pengikut ajaran itu agar pasrah.


  • Jangan mudah pasrah! Adalah langkah pertama kita untuk menciptakan sumber rejeki. Coba tanya orang-orang yang disekitarmu dan punya ajaran kepercayaan yang sama. Bukan mereka yang tidak mengenal lelah yang pada akhirnya memperoleh rejeki hingga bisa beli rumah dan mobil mewah?



  • Percaya logika, Memang sih, Tuhan / Allah itu merupakan sumber rejeki. Tapi kita juga harus paham, untuk menurunkan Wahyu saja Tuhan / Allah butuh media yaitu para Nabi-Nabinya. Atau dengan apakah Tuhan/Allah menyalurkan rejeki jika kamu tidak memiliki media penyalur? Atau mungkinkah Dia langsung melempar dengan segepok uang atau sebatang emas? Kan tidak!!! Jadi logikan, jika anda bekerja keras, jika anda belajar banyak hal, maka Tuhan/Allah mu akan memberkati (rejeki) itu padamu. Percaya logika bukan berarti lupa akan kebesaran Allah, tapi kita juga harus paham jika kita menanam Apel, mustahil kita menuai Durian. Dan asal kita bisa memelihara apa yang kita tanam, maka mustahil tidak menghasilkan yang melimpah.


  • Terus belajar. Belajar agama itu penting.. Hanya saja, menurut saya pribadi isi dari sebuah Kitab suci susah untuk dipahami karena itu memang merupakan ilham. Dan kita yang tidak memiliki ilham, baik lah kita belajar dari berbagai sumber ilmu pengetahuan. Banyak membaca, karena dari membaca kita dapat menambah wawasan. Dan karena saya banyak membaca lah muncul keberanian saya untuk keluar dari zona nyaman.



  • Nikmati keadaan mu. Seburuk apapun keadaanmu, nikmati lah itu. Jangan pernah lari berbagai deritamu. Tapi percaya lah dari setiap benih penderitaan, ada benih kesuksesan. Bicara bagaimana cara menikmati penderitaan? Jawabanya Percaya bahwa penderitaan itu adalah langkah awal dari keberhasilan anda. 



  • Kepercayaan itu ibarat perawan yang takkan kembali. Sebab kepercayaan adalah segalanya. Karena kepercayaan itu ibarat perawan yang takkan pernah bisa kembali. Mungkin hari ini keadaan anda baik-baik saja. Tapi karena hidup ini terus berputar, maka ketika suatu saat kita butuh bantuan, orang lain takkan pernah menolak untuk membantu. Dan jika anda curang, jangan harap ada peluang untuk kedua kalinya.



  • Kembangkan Relasi, jangan ikut gaya zaman Now. Memang di zaman NOW ini persahabatan semakin tipis karena gadget sudah meracuni banyak orang. Misalnya saja, saat duduk semeja masing-masing sibuk dengan hp. 

Setiap ketemu orang baru, selalu perkenalkan siapa dan apa yang anda bisa. Dengan begitu, jika ada Job atau proyek yang berhubungan keahlian yang anda miliki, mereka akan menjadi marketing untuk kamu secara gratis.

Dan yang Terakhir baik hati dan berserah pada Tuhan Allahmu. 


Sekian dulu,

Oleh Setianus Zai

Pendiri Ngopngob Cafe
                 &
Bintafaceducation

Consultancy "Wa me" 081333755524

Jonny Richards

Templateify is a site where you find unique and professional blogger templates, Improve your blog now for free.

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post

Terkini