Seperti Apa Rrasanya Berjalan di Atas Bulan, Simak Pengalaman Mantan astronot Nasa Ini

Permukaan bulang

Misi AS terakhir ke Bulan, Apollo 17, diluncurkan segera sebelum tengah malam pada 7 Desember 1972. Awaknya menghabiskan tiga hari di permukaan bulan, mengumpulkan sampel dan melakukan eksperimen.

Sementara, Cina mengatakan astronot dapat mendaratkan  di Bulan pada tahun sekitar 2030-an. Dalam beberapa dekade sejak misi Apollo 17 belum ada manusia yang kembali berjalan di Bulan.
Salah satu suara yang paling penting dalam sejarah di Amerika, Charles Duke saat menjabat sebagai komunikator pesawat ruang angkasa - atau CAPCOM - selama misi Apollo 11 ketika Neil Armstrong menjadi orang pertama yang berjalan di Bulan.

Suara pria kelahiran Carolina utara itu didengar sekitar 600 juta pemirsa televisi saat mengontrol misi dengan mengatakan "Ada sekelompok orang yang akan berubah menjadi biru. Kita bernapas lagi," katanya yang menjadi terkenal usai pendaratan.

Beberapa tahun kemudian dia akan menuju misi lunarnya sendiri.

"Apakah kalian ingin pergi ke Bulan bersamaku?" ucapnya meminta anak-anaknya ikut misi Apollo 16 di tahun 1972. Sebagai pilot modul bulan, dia akan menjadi bagian dari ekspedisi yang ditugaskan untuk memeriksa dan mengambil sampel suatu daerah di dataran tinggi yang keras di Bulan.
Ketika anak-anaknya mengatakan mereka sangat setuju ikut, Duke berjanji akan mengambil foto keluarga dengannya.

"Saya selalu berencana untuk meninggalkannya di sana," katanya kepada Business Insider pada 2015. "Jadi ketika saya menjatuhkannya, itu hanya untuk menunjukkan kepada anak-anak bahwa saya benar-benar meninggalkannya di Bulan."

Pada tahun 1999, Mr Duke berbicara dengan Nasa tentang mengemudi di permukaan Bulan di sebuah bajak bulan. "Saya mengambil gambar dan menggambarkan daerah yang akan kami tuju," katanya. "Mobil itu luar biasa. Itu mobil listrik, penggerak empat roda, dan akan menaiki lereng 25 derajat."
"Sejauh mata memandang - hanyalah medan bergulir dari permukaan bulan. Itu benar-benar pemandangan yang mengesankan. Satu-satunya penyesalan saya dari seluruh misi adalah bahwa kami tidak mengambil cukup foto dengan orang-orang di dalamnya."

Pengalaman astronot lain, lahir di San Antonio, Texas, David Scott lulus dari Angkatan Udara AS sebelum bergabung dengan Nasa pada tahun 1963.

Dia terbang ke ruang angkasa tiga kali sebagai komandan Apollo 15, ia adalah orang ketujuh yang berjalan di Bulan, yang pertama mengemudi di atasnya, dan orang Amerika terakhir yang terbang solo ke orbit Bumi.

"Aku ingat ... mengangkat tanganku ke titik di mana Bumi tergantung di langit hitam di atas," tulisnya dalam buku Two Sides of the Moon.

"Dengan perlahan mengangkat lenganku sampai ibu jariku yang kaku dan tertutup berdiri tegak, aku menemukan jempolku sepenuhnya bisa menghapus planet kita dari pandangan, Satu gerakan kecil dan Bumi telah hilang," tambahnya.

Scott mengatakan dia sering ditanya tentang waktu di Bulan dan apakah itu mengubahnya dengan cara apa pun.

"Saya menggambarkan keagungan pegunungan bulan," katanya, "lapisan lava vulkanik atau keindahan kristal berkilau di bebatuan".

Dia menambahkan: "Hanya seorang seniman atau penyair yang bisa menyampaikan keindahan ruang yang sesungguhnya." sumber bbc news

Hingga saat ini, para ilmuwan terus meneliti permukaan bulan. Bahkan mereka berharap dibulan suatu saat nanti bisa hidup di bulan.

Zaman terus berubah, begitu juga tehnology. Kalau dulu hanya para astronout yang bisa ke bulan, diperkirakan sekitar 10 tahun mendatang masyarakat biasa bisa ke bulan melalui paket wisata Moon Express.
 Sekian ngopi dan ngobrol kita pagi ini. Dan semoga bermanfaat untuk kita semua sebagai tambahan ilmu pengetahhuan. 
Jonny Richards

Templateify is a site where you find unique and professional blogger templates, Improve your blog now for free.

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post

Terkini