No teror, Indonesia damai. Anak cucuk bakal hidup hidup tentram!
Tidak lama setelah gugurnya saudaraku dibeberapa Gereja di Surabaya, gugur pula seorang pahlawan yang merupakan anto POLRI yang sedang bertugas di Polda Riau karena ulah teroris yang sengaja menjual agama.
Ingin mengangkat senjata dan menyatakan perang terhadap teroris! Tapi dimana kah aku harus mencarinya? Lagian, jika saya melakukan hal itu pasti salah di depan hukum karena tugasku seorang jurnalis!
Jika anda seorang yang suka menebar teror, katakan lah pada saya jika bisa nyawa menukar nyawa dengan kedamaian negri ku tercinta? Jika memang "ya" maka saya siap memberikan mu surat perjanjian secara cuma-cuma diatas materai.
Ya! Maksud saya agar anda STOP teror! Saya ingin menyaksikan di warung kopi berbagai agama duduk menikmati kopi sambil tertawa ria. Saya ingin berbagai suku silahturhami tanpa ada tembok pembatas!
Saya siap dipenjara menggantikan anda yang dipenjara karena teror asal anda berjanji bertobat serta meyakinkanku bahwa anda takkan berbuat kekacauan di negeriku tercinta untuk kesekian kalinya.
Masalah nyawaku, suatu saat juga saya bakal mati. Tidak hari ini, tidak juga besok. Tapi saya pasti mati kog!
Jadi mendingan, saya mati untuk kedamaian daripada saya harus sedih tiap menyaksikan kebodohan kalian bunuh diri. Apalagi, kalian mengajak anak-anak yang tidak berdosa ikut serta dalam aksi kejamnya kalian.
Ya, please para teroris tobat ya sobat. Saya mencintai kalian. Tapi tolong juga lah, cintai sesama kalian. Buang jauh-jauh pernyataan "Membunuh akan masuk syurga". Karena hanya Tuhan Vampir lah yang bahagia atas tumpahnya darah manusia. Sementara Tuhan pencipta langit dan bumi justru bahagia melihat umatNya damai selalu.