Amaedola Masyakat Nias Ibarat Mantra Buat Perantau

Foto tentang Nias
Umumnya tutur kata penduduk asli Nias selalu sopan. Masyarakat Nias selalu berharap kata yang diucapkan tidak akan pernah menyakiti lawan bicaranya. Hal ini, tentunya karena masyarakat ini menyebut diri mereka sebagai “Ono niha yang berarti anak manusia (orang beradab). Nah untuk menjaga lidah yang tak bertulang itu tetap beradab sehingga tidak menyakiti perasaan orang lain, mereka memakai kata kiasan yang disebut dalam bahasa Nias sebagai “Amaedola  =  perumpaan

Ya, masyarakat Nias selalu berhati-hati dalam bertindak seperti Amaedola berikut Ligi-ligi siliwi, fa lö tofesu mbagi. Hese-hese nazese, fa lö tofesu gahe àartinya: Berhati-hati lah dalam bertindak agar langkah tidak terikat. Terikat kaki artinya disini, karena kesalahan yang kita dibuat membuat langkah menuju masa depan hancur. Dan juga diartikan sebagai agar persahabatan tidak hancur karena sesuatu yang sepele.

Kemudian, untuk  keutuhan kesatuan dan persatuannya, masyarakat Niasa memakai Amaedola na ha sara dödö, na ha sara li. Ta’olikhe gawöni, ta’olae guli nasi. Dimana artinya Kalau ada persatuan, pekerjaan, masalah, musuh, sebesar apapun bisa ditangani bersama.

Kemudian, untuk orang kaya dan berpendidikan mereka berpesan boi fake gelemu goo…hete alawa bahete musindo loosi.fake gelemu wakhe… hete alawa bahete aondo boro me mo osi yang artinya kalau kita sudah meraih kekayaan dan gelar stinggi apa pun tetaplah rendah hati dan santun.
Saat anak-anak Nias pergi merantau mereka selalu berpesan agar boi boto mbowoa gomo yang artinya jaga kepercayaan yang diberikan oleh pada mu.

Dan agar masalah bisa diselesaikan secara adil, pesan para leluhur Nias mengatakan Kauko ba hili kauko ba ndraso, faolo ndra'ugö ba ufaolo göi ndra'o, faoma ita fao-fao. => Mari kita saling menghargai (pendapat) sesama supaya suatu permasalahan dapat terselesaikan dengan kesepakatan bersama dan adil.

Dan agar mereka bisa sukses, masyarakat ini pesan agar Böi gesigesi mbowo lawa, wa aröu siyawa. Ya’e tou mbua ma’ae, tadölö gaheda waneu. Artinya : Bersikap dan bertindaklah realistis, jangan berkhayal. Sebab khalayan hanya membuat orang bermalas-malasan untuk bekerja.

Dan supaya orang tetap percaya pada mereka menggunakan Amaedola Bõi fabu'u aya ndraono lawere, fawere-were dania àTak usah berjanji kalau tak mampu ditepati, karena janji adalah hutang. 

Jadi untuk pagi ini, itu Amaedola atau perumpaan / pepatah masyarakat Nias yang mungkin bisa saja bermanfaat buat kawan-kawan. Masih banyak lagi, tapi karena saya diperantauan, saya masih mikir yang lain.. Yang penting, jika kita mengamalkan Amaedola ini tentunya kita akan dengan mudah diterima ditengah masyarakat. Bukan hanya Nias yang memiliki pribahasa, pepatah dan lain sebagainya. Suku-suku lain juga Indonesia banyak kog petuah baik. Tapi tak salah kan yang baik kita tiru, dan yang buruk kita buang,.



Dan jika anda suka artikel lain terkait Amaedola, jangan lupa komentar atau email ya


Jonny Richards

Templateify is a site where you find unique and professional blogger templates, Improve your blog now for free.

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post

Terkini